Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Kenapa Thailand Tidak Pernah Dijajah oleh Negara Lain

Kompas.com - 10/09/2021, 16:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Setidaknya ada enam alasan kenapa Thailand tidak pernah dijajah, baik oleh bangsa Barat atau negara mana pun.

Keenam penyebab kenapa negara Thailand tidak pernah dijajah ini berkaitan satu sama lain, dan termasuk buah pikiran oleh dua raja.

Mereka adalah Raja Mongkut yang bergelar Rama IV dan Raja Chulalongkorn atau Rama V, yang berkontribusi besar membuat Thailand sebagai negara yang tidak pernah dijajah.

Baca juga: Kenapa AS Dijuluki Negeri Paman Sam?

Berikut ini adalah penjelasan kenapa Thailand tidak pernah dijajah oleh negara lain yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Buffer state

Gajah Thailand menjadi hewan nasional di Thailand.shutterstock.com Gajah Thailand menjadi hewan nasional di Thailand.
Faktor pertama kenapa Thailand tidak dijajah adalah, ketika masih bernama Siam negara itu berupa buffer state atau negara pemisah/penyangga.

Negara-negara di sekeliling Thailand waktu itu dijajah oleh Inggris atau Perancis, dua kekuatan besar yang berpotensi bermusuhan.

Myanmar sampai Malaysia dulu dijajah Inggris, sedangkan Perancis menduduki Vietnam, Laos, dan Kamboja. Semuanya mengelilingi Thailand.

Kompas Skola menerangkan, Raja Chulalongkorn menyadari kondisi ini sehingga dia melakukan diplomasi dengan Perancis dan Inggris. Ia mengadopsi teknologi dan kebiasaan Eropa untuk melindungi kekuasaan Thailand.

Kemudian dikutip dari tulisan Jeniffer Gracellia di Kompasiana, Perancis sempat menyarankan Siam dibagi dua dengan Inggris, tetapi melalui diplomasi, sebuah perjanjian ditandatangani pada 1986 dengan tujuan menjaga kemerdekaan Siam.

Oleh karena itu, diputuskan Siam menjadi buffer state antara Perancis dengan Inggris.

2. Modernisasi gaya hidup ala Eropa

Adopsi teknologi dan kebiasaan Eropa menjadi faktor kedua kenapa Thailand tidak pernah dijajah oleh banga Barat.

Modernisasi dilakukan dalam beberapa aspek, mulai pendidikan gaya Eropa hingga mengajarkan bahasa Inggris kepada keluarga kerajaan Siam.

Raja Mongkut bergelar Rama IV di Siam.WIKIMEDIA COMMONS Raja Mongkut bergelar Rama IV di Siam.
Sebelumnya, Raja Mongkut sudah memerintahkan sekolah-sekolah memasukkan mata pelajaran geografi dan astronomi modern, agar para murid dapat mengenali negara Barat sebelum mereka masuk ke Siam.

Raja juga menyadari banyaknya Misionaris Kristen yang masuk Siam, sehingga mereka dipekerjakan untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada keluarga kerajaan.

Pemimpin bergelar Raja Rama IV itu pun pun menyewa tentara bayaran dari negara Barat untuk melatih pasukan Siam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com