Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bioskop Khusus Tunanetra di China, Begini Cara Kerjanya...

Kompas.com - 06/09/2021, 14:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Setiap hari Sabtu, Zhang Xinsheng menempuh perjalanan selama dua jam untuk menonton film bersama teman-temannya.

Dengan bantuan tongkat putih dan sebuah peta yang dapat "berbicara”, ia mengikuti sistem kereta bawah tanah Beijing yang membingungkan.

Zhang kehilangan penglihatannya pada awal usia dua puluhan karena kondisi degeneratif. Namun, sejak menjadi tunanetra ia jatuh hati pada dunia sinema lewat klub "talking film”, di mana sukarelawan memberikan narasi yang jelas kepada pengunjung tunanetra atau buta parsial.

Baca juga: Bus Autopilot Tabrak Atlet Tunanetra di Paralympic Village Tokyo, Korban Cedera 2 Minggu

"Setelah saya mendengarkan film untuk pertama kalinya pada tahun 2014, rasanya seperti sebuah dunia (baru) terbuka untuk saya,” kata Zhang.

"Saya merasa bisa mengerti filmnya terlepas dari kebutaan saya. Ada gambar-gambar jelas yang terbentuk dalam pikiran saya ketika (sang narator) mendeskripsikan adegan yang ada…(adegan) tertawa, tangisan.”

Kini pada usia 51, Zhang selalu melakukan perjalanan mingguannya ke sebuah bioskop di Qianmen, Beijing.

Tak sedikit penonton yang datang ke pemutaran film hari Sabtu yang diselenggarakan oleh bioskop Xin Mu, yang terdiri dari sekelompok relawan yang pertama kali memperkenalkan film kepada tunanetra di China.

Metode yang digunakan cukup sederhana. Seorang narator mendeskripsikan apa yang terjadi di layar, termasuk ekspresi wajah, bahasa tubuh, latar belakang, dan pakaian.

Mereka juga menjelaskan petunjuk visual yang mungkin terlewatkan. Seperti perubahan pemandangan dari daun-daun berguguran menjadi salju yang menggambarkan proses berjalannya waktu.

Pada bulan Juli, grup tersebut memutar film berjudul "A Street Cat Named Bob”. Sebuah karya yang mengisahkan tentang seekor kucing berwarna "ginger” yang membantu seorang pria tunawisama berhenti mengonsumsi narkoba dan menjadi penulis terkenal.

Wang Weili, sang narator, menggambarkan apa yang terjadi di layar seperti ini: "Salju turun di London, sebuah kota di Inggris.

(Kota itu) agak mirip dengan Beijing, tapi bangunan-bangunannya tidak terlalu tinggi,” jelasnya di sela-sela dialog yang disulih suara dalam bahasa Mandarin.

Baca juga: Hotel Bioskop Semakin Populer di China

"Seorang pria dengan teropong, dua tabung silinder panjang yang digunakan untuk melihat benda dari jarak jauh, sedang memantau James saat ia bernyanyi di sudut jalan bersama Bob si kucing.”

Tidak ada suara bisikan atau bunyi orang mengunyah saat Wang berbicara. Seluruh penonton mendengarkan dengan saksama.

Bukan hal yang mudah

Wang terinspirasi untuk memperkenalkan film ke penonton tunanetra setelah menggambarkan film "The Terminator” kepada seorang teman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com