WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) mengutuk penggulingan presiden Guinea oleh pasukan khusus negara tersebut pada Minggu (5/9/2021).
Sikap tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri AS melalui sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Reuters.
Kementerian tersebut menyatakan, kekerasan dan tindakan ekstra-konstitusional hanya akan mengikis prospek perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Guinea.
Baca juga: Usai Kudeta, Militer Guinea Tutup Perbatasan dan Nyatakan Konstitusi Tidak Sah
“AS mengutuk kejadian hari ini di Conakry (ibu kota Guinea),” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.
“Tindakan ini dapat membatasi kemampuan AS dan mitra internasional Guinea lainnya untuk mendukung negara itu saat menavigasi jalan menuju persatuan nasional dan masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Guinea,” sambung Kementerian Luar Negeri AS.
Diberitakan sebelumnya, suara rentetan tembakan terdengar di pusat Conakry sesaat sebelum Presiden Guinea Alpha Conde diculik pada Minggu pagi waktu setempat.
Baca juga: Pemimpin Kudeta Guinea Muncul di TV, Ini yang Dikatakannya
Sosok yang merupakan pemimpin kudeta Guinea kemudian muncul di televisi dan memberikan pernyataan mengenai aksinya.
Dikelilingi oleh anak buahnya yang bersenjata lengkap, Kolonel Mamady Doumbouya menyatakan akan membentuk pemerintahan transisi.
Doumbouya memulai karier militer dengan bergabung bersama Legiun Perancis, sebelum pulang dan memimpin unit elite Guinea.
Baca juga: Kudeta Guinea, Rentetan Tembakan Terdengar Sebelum Presiden Diculik
"Kami sudah membubarkan pemerintahan dan institusi. Kami menyerukan saudara kami melebur bersama rakyat," kata dia.
Tidak hanya membubarkan pemerintah, militer juga menculik Conde, sosok yang membentuk unit elite yang dipimpin Doumbouya.
Keberadaan Conde tidak diketahui selama berjam-jam. Hingga akhirnya, sebuah video muncul menunjukkan pemimpin berusia 83 tahun itu tampak lelah di dalam tahanan militer.
Baca juga: Kudeta di Guinea, Tentara Culik Presiden dan Bubarkan Pemerintah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.