Menurutnya perlawanan Panjshir kemungkinan bisa panjang. Apalagi milisi Taliban disuntik dengan sejumlah besar senjata dan amunisi, setelah penarikan AS dan runtuhnya ANA (Tentara Nasional Afghanistan).
Ali Maisam Nazary – yang tidak berada di Panjshir tetapi tetap menjadi juru bicara perlawanan – mengatakan pasukan perlawanan “tidak akan pernah gagal”.
Baca juga: Demo Pecah di Kabul, Taliban Pukul Kepala Wanita hingga Berdarah dengan Senjata
Namun mantan Wakil Presiden Amrullah Saleh, yang bersembunyi di Panjshir bersama Massoud (putra komandan legendaris anti-Taliban Ahmad Shah Massoud) memperingatkan situasi yang suram.
Dalam sebuah pernyataan, Saleh berbicara tentang “krisis kemanusiaan skala besar” dengan ribuan orang “tergusur oleh serangan Taliban”.
Media sosial pro-Taliban membual telah menangkap petak-petak lembah. Tetapi Nick Waters dari situs investigasi Bellingcat mengatakan unggahan tersebut tidak menyertakan foto-foto yang dapat diverifikasi untuk mendukung klaim tersebut.
"Akan sangat mudah untuk memverifikasi video yang menunjukkan Taliban di lembah Panjshir," kata Waters.
Lembah Panjshir, dikelilingi oleh puncak-puncak bergerigi yang tertutup salju, menawarkan keuntungan defensif alami, dengan para pejuang beradaptasi dengan baik saat menghadapi pasukan yang maju, kemudian meluncurkan serangan penyergapan dari puncak tinggi ke bawah ke lembah.
Baca juga: Taliban Klaim Merebut Lembah Panjshir dari Kelompok Perlawanan Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.