Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasukan Perlawanan Afghanistan di Panjshir Klaim Tangkap Ratusan Milisi Taliban

KABUL, KOMPAS.com - Taliban dan pasukan oposisi terus bertempur untuk menguasai Lembah Panjshir di utara Kabul, dengan pejuang perlawanan Afghanistan mengatakan telah menangkap ratusan tentara Taliban.

Pada Minggu (5/9/2021), Front Perlawanan Nasional (NRF) Afghanistan, kelompok pasukan yang setia kepada pemimpin lokal Ahmad Massoud, mengeklaim mengepung "ribuan teroris" di Khawak Pass, dan Taliban meninggalkan kendaraan dan peralatan di daerah Dashti Rewak.

Juru bicara NRF Fahim Dashti menambahkan "bentrokan hebat" sedang terjadi.

“Sumber di lembah mengatakan NRF mengeklaim menangkap sekitar 1.500 Taliban. Rupanya, para milisi ini dikepung,” kata Charles Stratford dari Al Jazeera, yang berbasis di ibu kota Kabul pada Minggu (5/9/2021) melansir Al Jazeera.

Dashti menulis di Twitter bahwa distrik Paryan sepenuhnya dikosongkan dari milisi Taliban.

Hampir 1.000 Taliban terbunuh, terluka, atau ditawan setelah rute keluar di belakang mereka ditutup, kata Dashti. Informasi tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Sementara itu dalam kicauan di Twitter pada hari yang sama, juru bicara Taliban Bilal Karimi mengeklaim pasukannya merebut lima dari tujuh distrik di provinsi itu. Karimi mengatakan distrik Khinj dan Unabah telah diambil.

“Mujahidin (milisi Taliban) maju menuju pusat (provinsi),” tulisnya.

Panjshir adalah provinsi Afghanistan terakhir yang bertahan melawan kelompok bersenjata yang merebut kekuasaan bulan lalu.

Kedua belah pihak mengeklaim memiliki keunggulan di Panjshir. Tetapi, tidak ada yang bisa memberikan bukti konklusif untuk membuktikannya.

Taliban tidak dapat mengendalikan lembah itu ketika memerintah Afghanistan dari 1996 hingga 2001.

“Emergency”, sebuah organisasi bantuan medis Italia, mengatakan pasukan Taliban mendorong lebih jauh ke Lembah Panjshir pada Jumat malam (3/9/2021), mencapai desa Anabah di mana kelompok itu memiliki fasilitas medis.

“Kabut perang”

Bill Roggio, redaktur pelaksana Long War Journal yang berbasis di AS, pada Minggu (5/9/2021) mengatakan masih ada "kabut perang" dengan laporan yang belum dikonfirmasi di Afghanistan.

Kedua belah pihak mengeklaim telah menimbulkan kerugian besar satu sama lain.

“Tentara Taliban semakin terampil dengan perang 20 tahun dan jangan salah, Taliban melatih tentara,” kicau Roggio.

Menurutnya perlawanan Panjshir kemungkinan bisa panjang. Apalagi milisi Taliban disuntik dengan sejumlah besar senjata dan amunisi, setelah penarikan AS dan runtuhnya ANA (Tentara Nasional Afghanistan).

Ali Maisam Nazary – yang tidak berada di Panjshir tetapi tetap menjadi juru bicara perlawanan – mengatakan pasukan perlawanan “tidak akan pernah gagal”.

Namun mantan Wakil Presiden Amrullah Saleh, yang bersembunyi di Panjshir bersama Massoud (putra komandan legendaris anti-Taliban Ahmad Shah Massoud) memperingatkan situasi yang suram.

Dalam sebuah pernyataan, Saleh berbicara tentang “krisis kemanusiaan skala besar” dengan ribuan orang “tergusur oleh serangan Taliban”.

Media sosial pro-Taliban membual telah menangkap petak-petak lembah. Tetapi Nick Waters dari situs investigasi Bellingcat mengatakan unggahan tersebut tidak menyertakan foto-foto yang dapat diverifikasi untuk mendukung klaim tersebut.

"Akan sangat mudah untuk memverifikasi video yang menunjukkan Taliban di lembah Panjshir," kata Waters.

Lembah Panjshir, dikelilingi oleh puncak-puncak bergerigi yang tertutup salju, menawarkan keuntungan defensif alami, dengan para pejuang beradaptasi dengan baik saat menghadapi pasukan yang maju, kemudian meluncurkan serangan penyergapan dari puncak tinggi ke bawah ke lembah.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/06/073149870/pasukan-perlawanan-afghanistan-di-panjshir-klaim-tangkap-ratusan-milisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke