Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Klaim Merebut Lembah Panjshir dari Kelompok Perlawanan Afghanistan

Kompas.com - 05/09/2021, 07:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

KABUL, KOMPAS.com - Taliban mengumumkan mereka berhasil meraih kemenangan atas Lembah Panjshir dari genggaman kelompok perlawanan Afghanistan.

Sumber milisi berkoar mereka sudah mendapatkan kendali atas Panjshir, klaim yang direspons bantahan dari resistensi.

Juru bicara milisi Bilal Karimi mengatakan, distrik Khinj dan Unabah sudah jatuh ke tangan mereka. Membuat mereka menguasai empat dari tujuh distrik di Panjshir.

Baca juga: Kisah Cinta Tentara Afghanistan dan Perawat AS, Kini Terpisah oleh Taliban

"Para mujahidin kini tengah bergerak maju ke pusat (provinsi)," kata dia di Twitter seperti diberitakan Sky News Sabtu (4/9/2021).

Kelompok perlawanan yang mendiami Lembah Panjshir dipimpin mantan wakil presiden Amrullah Saleh dan Ahmad Massoud.

Massoud merupakan putra dari Ahmad Shah Massoud, tokoh perlawanan terkenal sejak era invasi Uni Soviet, yang terbunuh dua hari sebelum tragedi 9/11.

Perang yang terjadi di kawasan yang dikenal sebagai daerah anti-Taliban itu dilaporkan menelan ratusan korban tewas.

Ali Nazari, juru bicara Front Perlawanan Nasional (NRF) menyatakan kepada BBC mereka berhasil mendesak milisi.

Dia mengeklaim ada beberapa anggota Taliban yang terperangkap dan kehabisan amunisi. "Mereka menegosiasikan syarat menyerah," ujar dia.

Baca juga: 17 Tewas dan 41 Terluka akibat Tembakan Perayaan Taliban Usai Klaim Rebut Panjshir

Dengan klaim yang terus diberikan milisi, perayaan merebak di ibu kota Kabul dengan 17 orang dilaporkan tewas.

Mereka terbunuh karena tembakan yang dilepaskan di udara. Juru bicara kondang Zabihullah Mujahid mengritiknya dan menyuruh mereka berhenti.

Kelompok tersebut berkuasa di Afghanistan setelah menggelar serangan kilat hanya dalam kurun waktu hitungan hari.

Baca juga: Tak Ingin Bermasalah dengan Taliban, Jaringan TV Afghanistan Hapus Siaran Sinetron Turki

Keberhasilan mereka merebut wilayah penting disebabkan faktor penarikan pasukan AS dan sekutunya, yang rampung 31 Agustus.

Milisi melalui Mujahid sempat berjanji bahwa pemerintahan mereka akan berheda dari periode 1996 sampai 2001.

Namun, perempuan tetap skeptis dengan menggelar aksi protes di istana presiden pada Jumat (2/9/2021), menuntut kesetaraan di pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com