Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Stok Pangan Akan Habis, Afghanistan dalam Bahaya Kelaparan

Kompas.com - 02/09/2021, 20:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Afghanistan saat ini akan menghadapi krisis pangan, membuat 1 dari 3 orang kelaparan, dengan persediaan pangan PBB di sana habis bulan ini.

"Pada akhir September, stok (pangan) yang dimiliki Program Pangan Duni di negara itu akan habis," kata Ramiz Alakbarov, koordinator kemanusiaan PBB di Afghanistan, pada Rabu (1/9/2021), seperti yang dilansir dari Firstpost.

Padahal, lebih dari separuh anak-anak di negara itu sudah kesulitan untuk mendapatkan makanan. Dia menekankan bahwa kerawanan pangan "sangat jelas" di seluruh wilayah negara.

Baca juga: Eks Penerjemah Joe Biden Tertinggal di Afghanistan, Belum Dievakuasi

Al Jazeera melaporkan baru-baru ini harga makanan di Afghanistan sudah naik sekitar 50 persen, dan BBM sekitar 75 persen.

Dengan banyaknya bantuan internasional yang mandek, Alakbarov mengatakan layanan pemerintah tidak dapat berfungsi dan pegawai negeri tidak menerima gaji mereka.

Taliban belum membentuk pemerintahan baru, dan pengakuan internasional untuk mereka masih dipertanyakan, sehingga menjadi kendala dimulainya kembali bantuan asing untuk Afghanistan.

Baca juga: Taliban Konvoi Pamer Alat-alat Militer AS yang Dirampas di Afghanistan

“Situasinya...cukup mengerikan sekarang. Bahkan sebelum krisis ini, banyak warga Afghanistan sudah hidup jauh di bawah garis kemiskinan,” kata Alex Zerden, mantan atase keuangan kementerian keuangan AS untuk Kabul, kepada Al Jazeera.

“Situasinya...secara langsung disebabkan oleh penarikan diri Taliban dari negosiasi damai...dan terlibat dalam pengambilalihan dengan kekerasan,” imbuh Zerden.

Kepala bank sentral yang ditunjuk Taliban, Haji Mohammad Idris, mencoba meyakinkan bank-bank di Afghanistan bahwa mereka menginginkan sistem keuangan yang berfungsi penuh.

Namun sejauh ini, Taliban hanya memberikan sedikit detail tentang bagaimana mereka akan memasok dana, kata para bankir yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

Baca juga: AS Siapkan Tempat Penampungan Sementara untuk 50.000 Pengungsi Afghanistan

Sebelumnya pada Rabu (1/9/2021), kelompok itu melakukan arak-arakan beberapa perangkat keras militer di Kandahar, termasuk kendaraan lapis baja, yang mereka rebut selama pengambilalihan kekuasaan.

Di antaranya, helikopter Black Hawk, yang dilaporkan telah diterbangkan di Kandahar baru-baru ini, oleh seseorang dari mantan tentara Afghanistan, karena Taliban kekurangan pilot, menurut kantor berita AFP.

Sementara itu, sebuah penerbangan Qatar Airways telah mendarat di Kabul dengan membawa tim yang akan membantu menjalankan kembali bandara sebagai jalur penyelamat untuk bantuan.

Baca juga: Putin Sindir AS: Perang 20 Tahun di Afghanistan Hasilnya Nol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com