Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Penerjemah Joe Biden Tertinggal di Afghanistan, Belum Dievakuasi

Kompas.com - 02/09/2021, 18:39 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Mantan penerjemah Joe Biden pada 2008 belum dievakuasi dari Afghanistan, dan sekarang dia bersembunyi dari Taliban.

Tertinggalnya eks penerjemah Biden itu diwartakan oleh Wall Street Journal pada Selasa (31/8/2021).

Mantan penerjemah tersebut hanya disebut bernama Mohammed untuk melindungi identitasnya.

Baca juga: Taliban Konvoi Pamer Alat-alat Militer AS yang Dirampas di Afghanistan

Dia dulu adalah penerjemah untuk Biden saat masih menjabat senator, bersama dua anggota parlemen lainnya yang mengunjungi Afghanistan ketika badai salju memaksa helikopter mereka mendarat di daerah terpencil.

Mohammed secara rutin bekerja untuk Angkatan Darat AS saat itu, mengambil bagian dalam misi tempur.

Di tengah kekhawatiran bahwa Biden dan dua senator senior lainnya, Chuck Hagel dan John Kerry, berisiko diserang oleh Taliban, Mohammed bergabung dengan Pasukan Reaksi Cepat dari pangkalan udara Bagram ke pegunungan untuk menyelamatkan mereka.

Tiga belas tahun kemudian, Mohammed tidak bisa mendapatkan aplikasinya untuk beremigrasi ke Amerika Serikat, ketika Taliban kuasai Afghanistan lagi.

"Halo Tuan Presiden: Selamatkan saya dan keluarga saya," katanya kepada Wall Street Journal pada Senin (30/8/2021), hari penerbangan terakhir dari evakuasi darurat yang dilakukan selama dua minggu.

"Jangan lupakan saya di sini."

Baca juga: Kisah Hari-hari Pertama Kehidupan di Bawah Pemerintahan Taliban

Wall Street Journal melaporkan bahwa Mohammed, istri, dan empat anaknya sekarang bersembunyi.

Mereka khawatir akan tindakan keras Taliban yang telah mengambil alih kekuasaan di Kabul.

Pada Selasa, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Amerika Serikat ingin membantunya.

"Pesan kami kepadanya adalah terima kasih telah berjuang di pihak kami dalam 20 tahun terakhir," katanya kepada wartawan yang dikutip AFP.

"Kami akan membawamu keluar. Kami akan menghormati jasamu," katanya.

Baca juga: Ditekan Taliban, Banyak Jurnalis Wanita di Kabul Tak Lagi Bekerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com