Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Pembukaan Kembali Bandara Kabul, Qatar Bekerja Sama dengan Taliban

Kompas.com - 02/09/2021, 18:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

DOHA, KOMPAS.com – Qatar mengatakan, pihaknya tengah bekerja sama dengan Taliban untuk membuka kembali bandara Kabul sesegera mungkin.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Qatar Syekh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani dalam konferensi pers pada Kamis (2/9/2021).

Melansir AFP, dia juga mendesak kelompok tersebut untuk mengizinkan warga Afghanistan pergi.

Baca juga: Taliban Konvoi Pamer Alat-alat Militer AS yang Dirampas di Afghanistan

Saat ini, bandara Kabul tidak beroperasi karena banyak fasilitas dan infrastrukturnya rusak pasca-selesainya proses evakuasi dan penarikan dari sana.

"Kami bekerja sangat keras (dan) kami tetap berharap bahwa kami akan dapat mengoperasikan (bandara Kabul) sesegera mungkin," kata Syekh Mohammed.

“Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan kita akan mendengar kabar baik,” sambungnya dalam konferensi pers di Doha.

Tim teknis dari Qatar diterbangkan ke Kabul pada Rabu (1/9/2021) untuk membahas pembukaan kembali bandara Kabul.

Baca juga: Taliban Klaim Mengepung Panjshir, Minta Kelompok Perlawanan Letakkan Senjata

Sejak Taliban menduduki Kabul pada 15 Agustus, lebih dari 123.000 warga negara asing dan warga Afghanistan pergi dari negara itu dalam operasi pengangkutan udara.

"Sangat penting bahwa Taliban menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan jalan yang aman dan kebebasan bergerak bagi rakyat Afghanistan," kata Syekh Mohammed.

Dalam konferensi pers tersebut, Syekh Mohammed dibersamai oleh Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.

Baca juga: Kisah Hari-hari Pertama Kehidupan di Bawah Pemerintahan Taliban

Pada gilirannya, Raab menuturkan bahwa pihaknya perlu menyesuaikan diri dengan realita baru setelah Taliban menguasai Afghanistan.

Qatar sendiri sempat menjadi tuan rumah pembicaraan negosiasi antara Taliban dengan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun terakhir.

Negara di Teluk Arab tersebut juga merupakan titik transit bagi sekitar 43.000 pengungsi dari Afghanistan.

Baca juga: Penyiar TV Pertama yang Mewawancarai Taliban Akhirnya Kabur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com