Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moderna: Vaksin Covid-19 yang Tercemar di Jepang Mengandung Partikel Baja

Kompas.com - 02/09/2021, 17:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Moderna pada Rabu (1/9/2021) mengatakan, batch vaksin Covid-19 yang mereka kirim ke Jepang mengandung partikel baja tahan karat (stainless steel), tetapi memperkirakan tidak bakal membahayakan keselamatan pasien.

Moderna menghadapi sorotan besar di Jepang, akibat ratusan ribu dosis vaksin virus corona yang ditangguhkan karena laporan adanya zat asing di dalamnya.

Otoritas "Negeri Sakura" juga sedang menyelidiki kematian dua pria yang menerima dosis dari batch yang tercemar, tetapi penyebab kematian mereka sejauh ini belum diketahui.

Baca juga: Jepang Setop Pakai 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna karena Terkontaminasi

Dalam pernyataan bersama dengan mitranya di Jepang, Takeda, Moderna mengatakan bahwa kontaminasi di salah satu dari tiga lot yang ditangguhkan telah ditelusuri sanpai ke lini produksi di pabrik yang dijalankan oleh kontraktor Spanyol, ROVI Pharma Industrial Services.

"Keberadaan partikel baja tahan karat yang langka dalam vaksin Covid-19 Moderna tidak menimbulkan risiko yang tidak semestinya terhadap keselamatan pasien dan tidak memengaruhi manfaat/risiko produk," kata pernyataan itu yang dikutip AFP.

Partikel logam dalam dosis ini yang disuntikkan ke otot dapat menyebabkan reaksi di tempat, tetapi tidak mungkin lebih dari itu, tambahnya.

"Stainless steel secara rutin digunakan pada katup jantung, penggantian sendi dan jahitan logam dan staples."

"Dengan demikian, tidak diperkirakan bahwa injeksi partikel yang diidentifikasi dalam lot ini di Jepang akan mengakibatkan peningkatan risiko medis."

Baca juga: Dua Orang Meninggal Setelah Terima Vaksin Moderna Terkontaminasi, Jepang Gelar Penyelidikan

Moderna menambahkan, untuk saat ini tidak ada bukti bahwa kedua kematian terkait dengan pemberian vaksin dan hubungannya saat ini dianggap kebetulan.

Adapun investigasi sedang berlangsung saat berita ini diunggah.

Pekan lalu, Jepang menangguhkan 1,63 juta dosis Moderna di seluruh negeri.

Sekitar 46 persen populasi Jepang telah divaksinasi penuh, ketika negara itu menangani lonjakan rekor kasus virus corona yang didorong oleh varian Delta.

Sementara itu, sekitar 16.000 orang meninggal karena Covid-19 di Jepang, dan sebagian besar negara itu menerapkan pembatasan akivitas yang ketat.

Baca juga: Jepang Temukan Partikel Hitam di Dalam Botol Vaksin Covid-19 Moderna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com