WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Moderna pada Rabu (1/9/2021) mengatakan, batch vaksin Covid-19 yang mereka kirim ke Jepang mengandung partikel baja tahan karat (stainless steel), tetapi memperkirakan tidak bakal membahayakan keselamatan pasien.
Moderna menghadapi sorotan besar di Jepang, akibat ratusan ribu dosis vaksin virus corona yang ditangguhkan karena laporan adanya zat asing di dalamnya.
Otoritas "Negeri Sakura" juga sedang menyelidiki kematian dua pria yang menerima dosis dari batch yang tercemar, tetapi penyebab kematian mereka sejauh ini belum diketahui.
Baca juga: Jepang Setop Pakai 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna karena Terkontaminasi
Dalam pernyataan bersama dengan mitranya di Jepang, Takeda, Moderna mengatakan bahwa kontaminasi di salah satu dari tiga lot yang ditangguhkan telah ditelusuri sanpai ke lini produksi di pabrik yang dijalankan oleh kontraktor Spanyol, ROVI Pharma Industrial Services.
"Keberadaan partikel baja tahan karat yang langka dalam vaksin Covid-19 Moderna tidak menimbulkan risiko yang tidak semestinya terhadap keselamatan pasien dan tidak memengaruhi manfaat/risiko produk," kata pernyataan itu yang dikutip AFP.
Partikel logam dalam dosis ini yang disuntikkan ke otot dapat menyebabkan reaksi di tempat, tetapi tidak mungkin lebih dari itu, tambahnya.
"Stainless steel secara rutin digunakan pada katup jantung, penggantian sendi dan jahitan logam dan staples."
"Dengan demikian, tidak diperkirakan bahwa injeksi partikel yang diidentifikasi dalam lot ini di Jepang akan mengakibatkan peningkatan risiko medis."
Baca juga: Dua Orang Meninggal Setelah Terima Vaksin Moderna Terkontaminasi, Jepang Gelar Penyelidikan
Moderna menambahkan, untuk saat ini tidak ada bukti bahwa kedua kematian terkait dengan pemberian vaksin dan hubungannya saat ini dianggap kebetulan.
Adapun investigasi sedang berlangsung saat berita ini diunggah.
Pekan lalu, Jepang menangguhkan 1,63 juta dosis Moderna di seluruh negeri.
Sekitar 46 persen populasi Jepang telah divaksinasi penuh, ketika negara itu menangani lonjakan rekor kasus virus corona yang didorong oleh varian Delta.
Sementara itu, sekitar 16.000 orang meninggal karena Covid-19 di Jepang, dan sebagian besar negara itu menerapkan pembatasan akivitas yang ketat.
Baca juga: Jepang Temukan Partikel Hitam di Dalam Botol Vaksin Covid-19 Moderna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.