Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Menyetir Tank Kini Kendarai Traktor, Mantan Tentara Australia Bantu Panen

Kompas.com - 28/08/2021, 12:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Tanaman gandum sudah siap untuk dipanen di Australia. Namun, dengan tidak adanya para tenaga pemetik dari luar negeri atau backpacker, mantan tentara Australia sekarang dilibatkan untuk membantu.

Para relawan yang sebelumnya menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata Australia (ADF) sekarang bergabung dengan Produsen Tanaman Gandum Australia (GPA) untuk meluncurkan operasi bernama Grain Harvest Assist yang membantu panen tanaman gandum.

Kepala GPA Andrew Weidemann mengatakan, dia tidak menduga ada banyak pihak yang bersedia membantu.

Baca juga: Rp 80 Juta Lenyap dalam 12 Hari, Belasan Orang Jadi Korban Investasi Bodong di Australia

"Rasanya hampir tidak bisa dipercaya respons yang kami terima sejauh ini dari ADF," katanya.

"Luar biasa, orang-orang ini dulunya berbakti kepada negara, dan sekarang ketika dibutuhkan mereka bersedia bahu-membahu untuk membantu menuai panen yang menurut para petani akan merupakan panen terbesar mereka selama ini."

Andrew Weidemann mengatakan para tentara akan bisa menyesuaikan diri dengan cepat untuk bekerja di sektor pertanian.

"Banyak di antara mereka adalah orang-orang yang terlatih, jadi saya kira akan mudah bagi mereka untuk dilatih lagi menggunakan traktor, truk, atau alat berat lainnya, dan banyak di antara mereka sudah memiliki SIM alat-alat berat sebelumnya," katanya.

Diperkirakan para mantan tentara Australia tidak akan mengalami kesulitan untuk mengoperasikan alat-alat mesin pertanian.ABC RURAL via ABC INDONESIA Diperkirakan para mantan tentara Australia tidak akan mengalami kesulitan untuk mengoperasikan alat-alat mesin pertanian.
Dari mana ide melibatkan mantan tentara?

Koordinator Operasi Grain Harvest Assist untuk Australia Barat dan Australia Selatan, Kevin McCarthy, yang juga adalah mantan perwira militer mengatakan ide untuk melibatkan mantan tentara muncul di sebuah Sabtu ketika mereka melihat program Landline, sebuah program tentang pedesaan di TV ABC.

"Seorang teman baik saya, Gary Spencer, menelepon saya dan mengatakan dia baru saja menonton acara Landline yang menyebut bahwa para petani gandum sekarang tidak memiliki pekerja yang cukup untuk membantu panen," kata McCarthy.

"Dia mengatakan 'bagaimana kalau kita memobilisasi para mantan tentara dan melihat apakah mereka bisa membantu mengoperasikan alat-alat pertanian?"

"Mereka sudah terlatih menggunakan peralatan canggih, jadi tidak akan diperlukan pelatihan yang terlalu banyak lagi untuk mengajari mereka menggunakan mesin panen."

Baca juga: Warga Australia Mau Jadi Sponsor Pengungsi Afghanistan, Siap Biayai Penempatan

Program ini sekarang dikoordinasikan lewat dua akun Facebook milik Operasi Grain Harvest Assist, satu untuk Australia Selatan dan Australia Barat, serta satu lagi untuk Queensland, New South Wales dan Victoria.

Menurut Kevin McCarthy sekarang halaman FB tersebut sudah banyak dikunjungi oleh mereka yang tertarik untuk bergabung.

"Kami yakin ini akan menjadi program yang berhasil, yang akan bisa membantu para petani dengan tanaman mereka," katanya.

Andrew Weidemann mengatakan mantan tentara Australia bisa menjadi bagian dari solusi kekurangan tenaga kerja di bidang pertanian.ANDREW WEIDEMANN via ABC INDONESIA Andrew Weidemann mengatakan mantan tentara Australia bisa menjadi bagian dari solusi kekurangan tenaga kerja di bidang pertanian.
Usulan lain sedang dipertimbangkan

GPA juga mendorong agar pemerintah Australia memberi keringanan pajak bagi mereka yang pensiun dan sekarang melakukan perjalanan berkeliling Australia (grey nomads) untuk mau bekerja di ladang pertanian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com