KABUL, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken pada Rabu (25/8/2021) mengatakan, sekitar 1.500 warga Amerika masih berada di Afghanistan, kurang dari seminggu sebelum tenggat waktu operasi militer Amerika di sana berakhir.
Pejabat-pejabat pemerintah dengan aktif berupaya membantu mereka meninggalkan negara itu, tambahnya, menentukan apakah mereka menginginkan bantuan untuk kembali ke Tanah Air, atau memutuskan akan tetap berada di sana.
Diplomat tinggi Amerika itu mengatakan, ketika milisi Taliban mengambil alih kendali negara itu dan dimulainya evakuasi pada 14 Agustus, ada sekitar 6.000 warga AS di Afghanistan.
Baca juga: China dan Rusia Sepakat dan Siap Lindungi Afghanistan
Namun, sejak saat itu sedikitnya 4.500 warga AS telah dievakuasi dengan penerbangan ke luar Afghanistan, termasuk 500 orang pada hari terakhir, seperti dilansir VOA Indonesia pada Kamis (26/8/2021).
Berbicara di Departemen Luar Negeri, Blinken mengatakan “dalam 24 jam terakhir ini, kami telah melakukan kontak langsung dengan sekitar 500 warga Amerika lain dan memberikan instruksi yang spesifik tentang bagaimana menuju ke bandara dengan aman.”
“Untuk sekitar 1.000 orang lain yang kami miliki kontaknya dan mungkin merupakan warga Amerika yang ingin meninggalkan Afghanistan, secara agresif kami telah mengontak mereka berulang kali dalam satu hari lewat beragam saluran komunikasi,” tambahnya.
Baca juga: Dampak Bom di Kabul Afghanistan, Biden Makin Terpojok
Blinken mengatakan, sebagian sisa orang Departemen Luar Negeri yang sedang dikontak ini “mungkin bukan warga Amerika. Sebagian mungkin ingin tetap tinggal. Masing-masing memiliki pertimbangan pribadi tersendiri.”
Ditambahkannya, Departemen Luar Negeri yakin “jumlah warga AS yang secara aktif berupaya untuk meninggalkan Afghanistan lebih rendah, secara signifikan lebih rendah” dari 1.000 orang atau sekitar itu, yang belum dapat dikontak.
Ia mengatakan, warga AS memang tidak diharuskan mendaftar di Departemen Luar Negeri ketika mereka berada di luar negeri, sehingga menyulitkan untuk mengetahui secara pasti berapa banyak yang ada di Afghanistan.
Baca juga: Ada Ratusan Pengungsi Afghanistan dari Pakistan Ingin Pulang ke Tanah Air Mereka
Blinken mengatakan, pejabat-pejabat Amerika telah menulis 20.000 e-mail dan membuat 45.000 panggilan telepon untuk berupaya melacak warga AS di negara itu, menjelang berakhirnya tenggat waktu untuk menarik mundur seluruh pasukan Amerika pada 31 Agustus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.