Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2021, 10:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas Afghanistan pada Rabu (25/8/2021) melalui sambungan telepon.

Surat kabar People's Daily melaporkan, Xi menegaskan kembali posisi China yang tidak ikut campur dan menghormati kedaulatan serta kemerdekaan Afghanistan

People's Daily juga mewartakan, Putin mengatakan kepada Xi bahwa Rusia memiliki posisi dan kepentingan yang sama dengan China di Afghanistan.

Baca juga: Rusia Kebanjiran Pesanan Senjata dari Negara Tetangga Afghanistan

Moskwa diwartakan siap bekerja sama dengan Beijing untuk melindungi Afghanistan dari intervensi asing dan mencegah pasukan asing “mengganggu dan menghancurkan” negara tersebut.

Xi mendesak semua pihak di Afghanistan untuk membangun kerangka kerja politik yang terbuka dan inklusif, menerapkan kebijakan yang moderat dan stabil, serta memutuskan hubungan dengan semua kelompok teroris.

Baca juga: Taliban Terbuka untuk Rusia Kelola SDA Afghanistan

Putin mengatakan, Rusia juga ingin bekerja sama dengan China untuk memerangi terorisme dan penyelundupan obat-obatan terlarang serta mencegah risiko keamanan yang “meluap” dari Afghanistan.

Percakapan tersebut dilangsungkan berselang sehari setelah para pemimpin negara-negara anggota G7 bertemu untuk membahas krisis di Afghanistan sebagaimana dilansir Reuters.

China dan Rusia bukan bagian dari G7, sebuah kelompok beranggotakan tujuh negara-negara kaya yang mencakup AS dan Inggris.

Baca juga: Taliban Persilakan China Berkontribusi Bangun Ulang Afghanistan

Pada Selasa (24/8/2021), Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Washington berharap dapat segera menyelesaikan proses evakuasi dari Afghanistan pada 31 Agustus.

Taliban mengatakan, semua proses evakuasi asing dari negara itu harus diselesaikan pada tenggat waktu tersebut.

Para pemimpin G7 juga sepakat untuk menekan Taliban supaya mengizinkan perjalanan yang aman bagi warga Afghanistan yang ingin pergi setelah 31 Agustus.

Baca juga: Kanselir Jerman Akui Negara-negara Barat Remehkan Taliban

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com