Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Terbuka untuk Rusia Kelola SDA Afghanistan

Kompas.com - 26/08/2021, 15:52 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Taliban membuka diri bagi Rusia untuk mengembangkan sumber daya alam (SDA) di Afghanistan.

Pernyataan tersebut disampaikan Duta Besar Rusia untuk Kabul Dmitry Zhirnov kepada saluran YouTube Soloviev Live pada Rabu (25/8/2021).

"Taliban terbuka untuk partisipasi kami dalam ekonomi (Afghanistan), termasuk pengembangan sumber daya alam," kata Zhirnov sebagaimana dikutip Reuters dari TASS.

Baca juga: Kali Pertama Buka Setelah Taliban Berkuasa, Bank-bank di Kabul Diserbu Warga Afghanistan

Sejak mayoritas pasukan asing yang dipimpin Amerika Serikat (AS) hengkang dari Afghanistan, Taliban dengan cepat menduduki sejumlah wilayah negara tersebut.

Puncaknya, Taliban berhasil merebut Kabul dari tangan pemerintah Afghanistan pada 15 Agustus.

Penaklukkan kelompok itu atas ibu kota menandai kembalinya kekuasaan Taliban atas Afghanistan setelah digulingkan selama 20 tahun akibat diinvasi pasukan AS dan sekutunya pada 2001.

Dengan demikian, Taliban juga memegang kendali atas SDA Afghanistan yang melimpah dengan nilai sekitar 3 triliun dollar AS atau sekitar Rp 42.000 triliun.

Baca juga: Kanselir Jerman Akui Negara-negara Barat Remehkan Taliban

Nilai tersebut ditaksir oleh mantan Menteri Kementerian Pertambangan dan Perminyakan Afghanistan yang lengser setelah Taliban berkuasa.

Reuters mewartakan, SDA yang terkandung di bumi Afghanistan sangat beragam.

SDA tersebut meliputi, tembaga, emas, minyak, gas alam, uranium, bauksit, batu bara, bijih besi, litium, kromium, timah, seng, batu permata, belerang, travertin, gipsum, marmer, dan lain-lain.

Bahkan, memo internal Kementerian Pertahanan AS pada 2010 menggambarkan Afghanistan sebagai Arab Saudi-nya litium.

Baca juga: Pentagon Ikut Mencekam Saat Taliban Kuasai Afghanistan

Ini berarti, negara tersebut sangat kaya akan litium yang menjadi kunci bagi pengembangan baterai.

Di masa depan, litium sangat penting untuk pasokan global sebagaimana halnya minyak mentah saat ini yang banyak dimiliki negara-negara Timur Tengah.

Survei Geologi AS pada 2017/2018 mencatat, Afghanistan memiliki deposit spodumene, mineral yang mengandung litium.

Kendati demikian, hasil survei tersebut tidak merinci berapa tonase potensi spodumene yang terkandung di tanah Afghanistan.

Baca juga: Cerita Pegawai Pemerintah Afghanistan, Ditelpon Komandan Taliban dan Diperintah Kembali Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com