Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman ISIS Mengintai Upaya Evakuasi dari Bandara Kabul

Kompas.com - 26/08/2021, 14:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mendesak orang-orang untuk menjauh dari bandara Kabul karena adanya ancaman dari ISIS.

Imbauan tersebut dikeluarkan pada Kamis (26/8/2021) ketika negara-negara Barat berupaya secepat mungkin melakukan evakuasi sebelum tenggat waktu 31 Agustus.

Kedutaan AS di Kabul menyarankan orang-orang yang ingin pergi ke bandara Kabul supaya mengurungkan niatnya sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Pertama Kali Buka Setelah Taliban Berkuasa, Warga Afghanistan Serbu Bank-bank di Kabul

Sedangkan bagi orang-orang yang kadung berada di gerbang bandara, kedutaan AS menyarankan agar mereka segera pergi dengan alasan ancaman keamanan.

Serupa dengan AS, Inggris mengatakan kepada orang-orang di area bandara untuk pindah ke lokasi yang aman.

"Ada ancaman serangan teroris yang berkelanjutan dan tinggi", tulis Kantor Luar Negeri Inggris dalam pernyataannya.

Australia juga mendesak warganya dan para pemegang visa untuk meninggalkan bandara dengan mengeluarkan peringatan adanya ancaman serangan teroris yang sangat tinggi di sana.

Baca juga: Jenderal Top Afghanistan: Kami Dikhianati Trump, Biden, dan Ghani

Saat pasukan Barat berupaya melakukan evakuasi, para milisi Taliban menjaga perimeter di luar bandara.

Mereka dikerumuni oleh ribuan orang yang hendak pergi dari Afghanistan yang dikuasai Taliban sejak kelompok itu merebut Kabul pada 15 Agustus.

Ahmedullah Rafiqzai, seorang pejabat penerbangan sipil Afghanistan yang bekerja di bandara, mengatakan orang-orang terus berkerumun di sekitar gerbang meskipun ada peringatan keamanan.

"Sangat mudah bagi pengebom bunuh diri untuk menyerang koridor yang dipenuhi orang dan peringatan telah dikeluarkan berulang kali," kata Rafiqzai kepada Reuters.

Baca juga: Pentagon Ikut Mencekam Saat Taliban Kuasai Afghanistan

"Tetapi orang-orang tidak mau pindah, tekad mereka bulat untuk meninggalkan negara ini bahwa mereka bahkan tidak takut mati, semua orang mempertaruhkan hidup mereka,” sambungnya.

Seorang diplomat Barat di Kabul mengatakan, meski Taliban bertanggung jawab atas keamanan di luar bandara, ancaman dari ISIS tidak dapat diabaikan.

"Pasukan Barat, dalam keadaan apa pun, tidak ingin berada dalam posisi untuk melancarkan serangan ofensif atau defensif terhadap siapa pun di Afghanistan," ujar diplomat itu.

"Mandat kami adalah memastikan evakuasi berakhir pada 31 Agustus,” sambungnya.

Baca juga: Cerita Pegawai Pemerintah Afghanistan, Ditelpon Komandan Taliban dan Diperintah Kembali Kerja

Pejabat Barat lainnya menuturkan, operasi penerbangan telah melambat pada Rabu tetapi langkah evakuasi akan dipercepat pada Kamis.

Sementara itu, seorang petinggi Taliban mengatakan, milisinya terus melindungi warga sipil di luar bandara.

"Penjaga kami juga mempertaruhkan nyawa mereka di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok ISIS," kata petinggi Taliban tersebut yang enggan disebutkan namanya.

Di sisi lain, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden diberi laporan tentang ancaman dari kelompok ISIS-K serta rencana darurat untuk evakuasi.

Baca juga: Eks Menteri Afghanistan yang Jadi Kurir Pizza Bergelar Ganda S2 Oxford

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com