"Taliban menangkap, atau mengancam membunuh, atau menangkap anggota keluarga atau individu yang menjadi sasaran kecuali mereka menyerahkan diri kepada Taliban," tulis dokumen yang telah dilihat BBC.
Dokumen itu menyebutkan mereka yang menghadapi risiko adalah yang memiliki posisi di militer, kepolisian dan unit investigasi.
"Taliban telah mengidentifikasi individu-individu sebelum mengambil alih semua kota-kota besar," tulis dokumen itu.
Baca juga: Tech Against Terrorism Masukkan Taliban dalam Daftar Kelompok Teroris
Dokumen itu juga menyebutkan para milisi Taliban menyaring individu-individu dan mengizinkan evakuasi sebagian personel asing dari bandara Kabul, namun situasi di bandara masih tetap "kacau."
Dalam jumpa pers pertama sejak menguasai Kabul, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan kelompoknya akan memberikan amnesti kepada semua warga Afghanistan.
Menurut laporan itu, Taliban merekrut jaringan informan baru untuk bekerja sama dengan rezim baru.
Sementara itu dalam dua hari terakhir, protes anti-Taliban terjadi di sejumlah kota, dengan warga membawa bendera Afghanistan.
Warga Afghanistan melakukan protes bertepatan dengan peringatan kemerdekaan 102 tahun Afghanistan pada Kamis (19/8/2021), yang jatuh pada siatuasi yang sangat tidak pasti.
Salah satu video yang dibagikan di media sosial menunjukkan massa di Kabul meneriakkan "bendera kami, identitas kami", sambil membawa bendera nasional berwarna hitam, merah dan hijau.
Baca juga: Taliban Perintahkan Semua Pekerja Wanita Afghanistan Tinggal di Rumah
Kantor berita Reuters - mengutip sejumlah saksi - melaporkan beberapa orang kemungkinan meninggal dalam protes serupa di Asadabad, akibat tembakan atau karena terinjak-injak setelah terjadi tembakan ke udara.
Laproran tentang jatuhnya korban itu muncul setelah beberapa orang juga dilaporkan meninggal dalam protes serupa di kota Jalalabad.
Video di media sosial menunjukkan sejumlah pengunjuk rasa mengganti beberapa bendera Taliban di sejumlah tempat, tindakan penentangan terhadap kelompok yang kembali menguasai Afghanistan.
Setidaknya 12 orang meninggal di bandara Kabul sejak hari Minggu lalu, menurut seorang pejabat Taliban.
Negara-negara Barat masih terus melakukan evakuasi warga mereka serta warga Afghanistan yang selama ini bekerja dengan mereka.
Baca juga: Surat Taliban Berisi Perintah Eksekusi Warga Afghanistan yang Dituduh Membantu AS
Taliban sendiri mengatakan "mereka mematuhi" janji dengan mendukung pasukan asing melakukan evakuasi warga mereka dari Kabul, kata pejabat kelompok itu kepada kantor berita Reuters.
"Kami membantu jalan keluar aman, bukan hanya orang asing tetapi juga orang Afghanistan," kata pejabat itu
"Kami mencegah bentuk kekerasan, termasuk dalam bentuk verbal di bandara di antara orang Afghanistan, orang asing dan anggota Taliban," tambahnya.
Namun, sejumlah laporan menyebutkan Taliban tidak mengizinkan orang masuk ke bandara Kabul, walaupun mereka punya visa.
Baca juga: Direktur CIA Diam-diam Bertemu dengan Pendiri Taliban di Ibu Kota Kabul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.