Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Pengasingan, Mantan Wali Kota Wanita Pertama Afghanistan Janji Perjuangkan Hak-hak Perempuan di Tanah Airnya

Kompas.com - 25/08/2021, 22:04 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

DUESSELDORF, KOMPAS.com - Seorang Wali Kota Afghanistan yang melarikan diri ke Jerman mengatakan akan bekerja di negara pengasingannya untuk menarik perhatian dunia pada penderitaan mereka yang tertinggal dan hidup dalam ketakutan akan Taliban di Afghanistan.

Zarifa Ghafari, yang merupakan salah satu Wali Kota wanita pertama di negara itu di Maidan Shahr barat Kabul, sampai Taliban merebut kekuasaan pekan lalu.

Dia berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Jerman karena "menyelamatkan" hidupnya dan keluarganya.

Baca juga: Kelompok Perlawanan Afghanistan Ingin Kesepakatan Pembagian Kekuasaan dan Pembatasan Hukum Syariah Taliban

"Saya di sini hanya untuk menyuarakan 99 persen orang di Afghanistan yang tidak dapat keluar dari rumah mereka, para wanita yang tidak mampu bekerja, para wanita yang tidak mampu berbicara," katanya melansir Reuters pada Selasa (24/8/2021).

Ghafari berbicara di kota barat Duesseldorf di mana dia bertemu Armin Laschet, kandidat kanselir dari blok konservatif Angela Merkel dalam pemilihan pada 26 September.

Laschet, yang berkampanye untuk menggantikan Merkel sebagai kanselir konservatif Jerman, saat ini posisinya sedang goyah.

Saingannya mengkritik dia karena mengatakan tidak boleh ada pengulangan krisis migran Eropa 2015, sementara Merkel menyambut hampir satu juta pencari suaka.

"Dia ingin berjuang untuk negaranya dan memberitahu semua orang apa yang telah terjadi di sana," kata Laschet, perdana menteri negara bagian barat Rhine-Westphalia Utara, berdiri di samping Ghafari yang menangis di sebuah hotel di Duesseldorf.

Baca juga: Taliban: Evakuasi Apa pun di Afghanistan Lewat 31 Agustus Adalah Ilegal

Ketika terakhir kali memegang kekuasaan, Taliban secara ketat menegakkan interpretasi ultra-konservatif mereka tentang Islam Sunni. Termasuk dengan melarang perempuan pergi ke sekolah atau bekerja.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Selasa (24/8/2021) lalu bahwa perempuan "akan sangat aktif dalam masyarakat tetapi dalam kerangka Islam".

Ghafari, yang pertama kali melarikan diri ke Istanbul bersama keluarganya, mengatakan dia menyadari krisis pengungsi dan imigrasi di Jerman. Tetapi, dia mengaku keberadaannya di Jerman bersama keluarga tidak sebagai migran.

Perjalanan Ghafari difasilitasi oleh tentara Jerman, yang pasukannya saat itu juga membantu evakuasi warga negara Jerman, serta para aktivis dan pengacara yang hidupnya dalam bahaya karena membantu tentara NATO, untuk melarikan diri dari Afghanistan.

Baca juga: Biden Sebut Taliban Bantu Proses Evakuasi Warga AS dari Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com