Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2021, 15:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menyatakan, kelompok Taliban membantu proses evakuasi warganya keluar dari Afghanistan.

Pernyataan itu muncul setelah Biden mengumumkan "Negeri Uncle Sam" tidak akan memperpanjang tenggat waktu yang berakhir pada 31 Agustus.

"Semakin cepat kita menyelesaikannya, semakin baik," kata presiden ke-46 AS itu di tengah perteman G-7 Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Bank Dunia Setop Pendanaan Proyek di Afghanistan Setelah Taliban Berkuasa

"Setiap hari, operasi yang dijalankan memberikan risiko bagi pasukan kami," kata dia seperti diberitakan AFP.

Biden menjelaskan, semakin lama mereka bertahan, mereka akan menjadi sasaran empuk kelompok teroris bernama ISIS-K.

Kelompok ISIS-Khorasan itu mendeklarasikan diri sebagai pecahan ISIS yang beroperasi di Asia Selatan dan Pusat, meski dibantah oleh ISIS.

"Semakin lama kami di sana, semakin kami berisiko diserang oleh ISIS-K, yang juga adalah musuh besar Taliban," ujar Biden.

Dikutip BBC, Joe Biden menyatakan operasi yang berlarut-larut membuat baik pasukan AS, sekutu, maupun warga sipil dalam bahaya.

"Karena itu, Taliban sudah memutuskan untuk membantu kami supaya bisa mengeluarkan semua warga kami dari sana," paparnya.

Baca juga: Tech Against Terrorism Masukkan Taliban dalam Daftar Kelompok Teroris

Mantan senator Delaware tersebut melanjutkan, pertemuannya dengan G-7 hingga Uni Eropa menghasilkan kesepakatan untuk tetap mengawasi milisi itu.

Biden menuturkan, pemerintahan baru Afghanistan berkewajiban untuk menjaga negara mereka agar tidak dijadikan markas teroris.

Karena itu, AS dan sekutunya sepakat mereka tidak akan pernah menggampangkan setiap kalimat yang diucapkan Taliban.

"Kami akan menilai berdasarkan tindakan mereka. Jadi, kami akan terus mengawasi tindak-tanduk mereka," tegasnya.

Baca juga: Taliban Perintahkan Semua Pekerja Wanita Afghanistan Tinggal di Rumah

Di saat bersamaan, manran wakil Barack Obama itu menegaskan komitmen bantuan dengan mendukung proposal Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Dilansir Sky News, Guterres dalam kicauannya di Twitter berujar PBB akan tetap bertahan di Afghanistan.

"Kami akan bertahan dan melanjutkan semua tugas kami untuk menjamin keselamatan staf, dan membantu rakyat Afghanistan yang menderita," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com