Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Elite Afghanistan Berjanji Bakal Tumpas Habis Taliban

Kompas.com - 20/08/2021, 17:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

KABUL, KOMPAS.com - Pasukan elite Afghanistan menegaskan, mereka berjanji akan menumpas habis Taliban di tengah persiapan untuk melawan kembali.

Pernyataan itu muncul setelah pemerintahan yang tersisa menghimpun kekuatan di Lembah Panjshir, sekitar 128 km dari Kabul.

Panjshir adalah satu-satunya tempat yang belum dikuasai pemberontak, setelah mereka merebut ibu kota akhir pekan lalu.

Baca juga: Wapres Afghanistan Mulai Bentuk Kelompok Gerilya Melawan Taliban

Adalah Wakil Presiden Amirullah Saleh yang menyerukan konsentrasi pasukan di Panjshir, setelah mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin sah.

Saleh menggantikan Presiden Ashraf Ghani yang mencari perlindungan di Uni Emirat Arab setelah Taliban menguasai Kabul.

"Bergabunglah bersama kelompok perlawanan. Saya tidak akan pernah, sama sekali tunduk kepada teroris Taliban," tegasnya di Twitter.

Bergabung bersama Saleh adalah Ahmad Massoud, putra Ahmed Shah Massoud, pemimpin milisi Aliansi Utara yang dibunuh Taliban di 2001.

Selain milisi lokal dan warga yang berniat melawan pemberontak, aliansi gerilya itu diperkuat juga sisa-sisa pasukan khusus Afghanistan.

Mereka dilatih oleh tentara Barat, termasuk di antaranya SAS Inggris, sehingga dijuluki terbaik dari yang terbaik.

Baca juga: AS Evakuasi Lagi 3.000 Orang Saat Afghanistan Sekarang Diliputi Ketakutan Aksi Balas Dendam Taliban

"Jumlah kami ribuan dan masih banyak yang akan datang. Kami juga mendapat dukungan warga lokal," kata sumber kepada The Sun.

Sumber itu mengeklaim, kelompok itu berisikan veteran yang sudah bertempur melawan pemberontak 20 tahun terakhir, dan paham setiap jengkal tanah di Afghanistan.

"Saya tidak akan mati sebelum menghancurkan mereka. Kami akan berjuang hingga peluru terakhir," tegas sumber tersebut.

Hanya saja selain dipukul mundur, banyak dari anggota elite tempur pemerintah yang bersembunyi karena khawatir menjadi korban pembalasan dendam pemberontak.

Pada Juni, 22 komando elite itu dieksekusi secara brutal setelah kehabisan peluru saat melawan mereka di Dawlat Abad.

Baca juga: Taliban Eksekusi 22 Pasukan Komando Afghanistan meski Sudah Nyatakan Menyerah

Unit khusus yang diterjunkan di sana kewalahan menghadapi Taliban, karena mereka terperangkap dan tak bisa mendapat bantuan udara hingga pasokan logistik.

Meski sudah dipersenjatai persenjataan terbaik dari AS, banyak dari mereka yang tumbang atau memutuskan melarikan diri.

Selain unit elite, tentara reguler yang menolak bergabung dengan Taliban dilaporkan juga bersama kelompok perlawanan.

Mereka tergabung di bawah Aliansi Utara, yang terus memerangi Taliban ketika berkuasa pada 1996 sampai 2001 silam.

Baca juga: Dulu Lawan Kini Kawan, Kenapa Rusia Berbalik Dukung Taliban?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com