Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Diduga Persiapkan Uji Coba "Skyfall", Rudal Jelajah Bertenaga Nuklir

Kompas.com - 20/08/2021, 07:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

MOSKWA, KOMPAS.com - Gambar satelit baru menunjukkan Rusia mungkin sedang mempersiapkan uji coba lain dari rudal jelajah bertenaga nuklirnya, yang dikenal sebagai "Skyfall".

Senjata kontroversial ini dilaporkan dirancang untuk mengalahkan sistem pertahanan AS.

Para ahli di Institut Middlebury Pusat Studi Internasional untuk Studi Nonproliferasi yang menganalisis foto-foto yang diambil pada 16 Agustus oleh perusahaan pencitraan satelit komersial Capella Space.

Kepada CNN mereka mengungkapkan, ada "indikasi kuat bahwa Rusia sedang bersiap menguji rudal jelajah bertenaga nuklir" di lokasi peluncuran yang diketahui terletak di dekat Lingkaran Arktik.

Baca juga: Kekhawatiran Rusia hingga China Setelah Kembalinya Taliban di Afghanistan

Para pejabat AS menyadari bahwa Rusia dapat mempersiapkan tes lain dari apa yang disebutnya rudal "Burevestnik" sebagai bagian dari program senjata canggihnya, menurut sebuah sumber yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.

CIA menolak berkomentar dan Pentagon serta Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan CNN.

“Menggunakan reaktor nuklir pada prinsipnya akan memberikan jangkauan tak terbatas pada rudal jelajah untuk terbang di bawah dan di sekitar radar dan pencegat pertahanan rudal AS,” menurut peneliti Jeffrey Lewis, seorang ahli senjata di Middlebury Institute yang meninjau gambar tersebut.

Namun menurutnya, ada "pertanyaan penting tentang apakah sistem dapat dibuat untuk bekerja dengan sukses. Belum lagi soal ancaman yang dapat ditimbulkan oleh pengujian sistem ini terhadap lingkungan dan kesehatan manusia."

Risiko tersebut telah mendorong beberapa ahli menyebut senjata itu sebagai "Chernobyl terbang," kata Lewis kepada CNN dilansir Rabu (19/8/2021).

Lewis mencatat upaya Agustus 2019 untuk memulihkan rudal yang jatuh ke Laut Putih mengakibatkan ledakan yang menewaskan lima personel teknis Rusia.

Pada saat itu, Lewis mengatakan kepada CNN bahwa citra satelit menunjukkan bahwa insiden itu mungkin terkait dengan pengembangan rudal jelajah bertenaga nuklir.

Baca juga: Rusia Enggan Terburu-buru Akui Taliban sebagai Penguasa Afghanistan

Rusia melakukan setidaknya satu uji terbang rudal jelajah bertenaga nuklir dari situs yang sama di dekat Lingkaran Arktik pada November 2017.

Moskwa dilaporkan melakukan beberapa tes lain di bulan-bulan berikutnya, meskipun tidak ada yang dianggap berhasil.

Pada Maret 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin merilis video uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir, yang memungkinkan peneliti open-source, termasuk analis di Middlebury Institute, untuk mengidentifikasi lokasi, kata Lewis kepada CNN.

Para peneliti telah memantau situs ini dalam beberapa bulan terakhir, dan citra satelit yang diambil oleh perusahaan pencitraan satelit komersial Planet selama musim panas menunjukkan kapal kargo mengunjungi lokasi ini dan persediaan menumpuk di area pendukung, menurut Lewis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

Global
Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Global
Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Internasional
Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Global
Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com