Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Keluarkan Peringatan Ancaman Terorisme Jelang Peristiwa Serangan 9 September

Kompas.com - 14/08/2021, 09:44 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS mengeluarkan peringatan ancaman teroris baru pada Jumat (13/8/2021) menjelang peristiwa serangan 11 September (9/11).

Dalam Buletin Sistem Penasihat Terorisme Nasional disebutkan bahwa AS menghadapi "ancaman lingkungan yang meningkat" dari teroris domestik "dan "mereka yang diilhami atau dimotivasi oleh teroris asing dan pengaruh asing yang memfitnah lainnya".

Baca juga: Perangi “Terorisme Sperma”, Politisi Korsel Tuntut Perubahan Hukum Kejahatan Seksual

Peringatan ancaman itu dilihat dari peningkatan pengunaan "forum online untuk mempengaruhi dan menyebarkan narasi ekstrem serta mempromosikan aktivitas kekerasan", seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (14/8/2021). 

Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS sebelumnya telah memperbarui peringatan pada Januari, setelah serangan terhadap Kongres AS oleh para pendukung Donald Trump yang saat itu masih menjabat presiden.

DHS saat itu mengatakan bahwa negaranya menghadapi ancaman yang "semakin kompleks dan tidak stabil" dari ekstremis anti-pemerintah dan bermotiv rasial, yang dipicu oleh pengaruh online dari luar negeri.

Baca juga: Jadi Pengamat Uni Afrika, Israel Akan Bantu Lawan Corona dan Terorisme

Kemudian pada Mei, Buletin Sistem Penasihat Terorisme Nasional menginfokan peringatan DHS bahwa para ekstremis yang kejam dapat memanfaatkan pelonggaran pembatasan Covid-19 untuk melakukan serangan.

"Ekstremis mungkin berusaha untuk mengeksploitasi munculnya varian Covid-19 dengan melihat potensi akan kembalinya pembatasan kesehatan masyarakat di seluruh Amerika Serikat sebagai alasan untuk melakukan serangan," ujar penasihat DHS.

Disebutkan juga bahwa "stressor terkait pandemi (Covid-19)...mungkin berkontribusi pada lebih banyak kekerasan tahun ini."

Baca juga: Australia Siap Terjunkan Pasukan ke Afghanistan, Berdalih Cegah Terorisme

Terlepas dari proigram vaksinasi cepat, jumlah kasus Covid-19 telah meningkat tajam pada bulan-bulan terakhir ini di AS, dengan adanya penyebaran varian Delta yang mendorong langkah aturan kesehatan baru.

Lalu, penasihat DHS mencatat bahwa menjelang peringatan ke-20 peristiwa serangan 11 September, cabang Al-Qaeda Yaman di Semenanjung Arab (AQAP) telah mengeluarkan majalah propaganda versi bahasa Inggris bernama "Inspire", untuk pertama kalinya dalam lebih dari 4 tahun.

Baca juga: Operasi Kontra-Terorisme JTF 2 Kanada, Totalitas Membantu AS

Hal itu "menunjukkan bahwa organisasi teroris asing melanjutkan upaya untuk menginspirasi individu yang berbasis di AS yang rentan terhadap pengaruh ekstremis kekerasan," kata DHS.

Amerika Serikat, yang menganggap AQAP sebagai cabang kelompok teror paling berbahaya, telah melakukan kampanye serangan pesawat tak berawak terhadap para milisinya di Yaman segera setelah serangan 9/11.

DHS didirikan setelah peristiwa penyerangan 9/11, dan kemudian secara teratur mengeluarkan peringatan ancaman terorisme.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan Keluarga Muslim Kanada Didakwa atas Aksi Terorisme

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com