Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Metabolisme Tubuh di Usia Dewasa Menurun? Studi Ini Membantahnya

Kompas.com - 14/08/2021, 09:12 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NBC News

RALEIGH, KOMPAS.com - Sebuah studi internasional baru melawan kepercayaan umum bahwa metabolisme manusia pasti menurun di masa dewasa.

Dilansir NBC News, para peneliti menemukan bahwa metabolisme mencapai puncaknya sekitar usia 1 tahun, ketika bayi membakar kalori 50 persen lebih cepat daripada orang dewasa.

Kemudian secara bertahap, metabolisme menurun sekitar 3 persen setahun hingga sekitar usia 20 tahun.

Dari sana, metabolisme stabil hingga sekitar usia 60 tahun, ketika mulai menurun perlahan lagi, kurang dari 1 persen per tahun.

Baca juga: Mungkinkah Meningkatkan Metabolisme untuk Turunkan Berat Badan?

Temuan ini sudah dipublikasikan Kamis (13/8/2021) di jurnal Science.

Untuk mengetahui dampak spesifik usia pada metabolisme, para peneliti menyesuaikannya dengan sejumlah faktor

Mulai dari ukuran tubuh (tubuh yang lebih besar membakar lebih banyak kalori secara keseluruhan daripada yang lebih kecil) dan massa otot bebas lemak (otot membakar lebih banyak kalori daripada lemak).

“Tingkat metabolisme benar-benar stabil sepanjang kehidupan dewasa, 20 hingga 60 tahun,” kata penulis studi Herman Pontzer, profesor antropologi evolusioner di Duke University dan penulis “Burn,” buku baru tentang metabolisme.

“Tidak ada efek menopause yang bisa kita lihat. Orang akan berkata, 'Saat saya menginjak usia 30 tahun, metabolisme saya berantakan.' Tapi kami tidak melihat bukti untuk itu,” ujarnya.

Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Pontzer dan rekannya mempelajari database lebih dari 6.400 orang, dari usia 8 hari hingga 95 tahun, dengan 29 negara di seluruh dunia yang telah berpartisipasi dalam tes "air berlabel ganda".

Dengan metode ini, individu minum air di mana beberapa hidrogen dan oksigen telah diganti dengan isotop unsur-unsur khusus yang dapat dilacak dalam sampel urin.

“Dengan menghitung berapa banyak hidrogen yang hilang per hari, dan berapa banyak oksigen yang hilang per hari, kami dapat menghitung berapa banyak karbon dioksida yang dihasilkan tubuh Anda setiap hari,” Pontzer menjelaskan.

“Dan itu adalah pengukuran yang sangat tepat tentang berapa banyak kalori yang Anda bakar setiap hari, karena Anda tidak dapat membakar kalori tanpa membuat karbon dioksida,” tambahnya.

Baca juga: Hati-hati, Minum Soft Drink Bisa Memperlambat Metabolisme

Para peneliti kemudian menganalisis total pengeluaran energi harian rata-rata, yang mencakup kalori yang dibakar dalam melakukan segala hal, mulai dari bernapas, mencerna makanan, hingga berpikir dan menggerakkan tubuh.

“Tidak ada yang lebih mendasar daripada bagaimana tubuh kita membakar energi, karena itu menunjukkan bagaimana semua sel kita sibuk sepanjang hari melakukan berbagai tugas, dan kita tidak memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana hal itu berubah selama bertambahnya umur,” kata Pontzer.

“Anda membutuhkan kumpulan data yang sangat besar untuk dapat menjawab pertanyaan itu. Dan ini adalah pertama kalinya kami memiliki kemampuan untuk melakukannya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com