KOMPAS.com - Kalah perang. Menyerah total. Begitulah nasib Jepang dalam Perang Asia Timur Raya
Pada 14 Agustus 1945 waktu AS, atau 15 Agustus 1945 waktu Jepang, negara ini menyerah tanpa syarat pada sekutu dan mengakui Deklarasi Postdam.
Lalu pada 2 September 1945, MacArthur sebagai perwakilan dari pasukan sekutu bersama perwakilan pemerintah Jepang, melakukan upacara penyerahan dan menandatangani dokumen penyerahan.
Baca juga: Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki Disiapkan Selama 6 Tahun, Ini Prosesnya
Upacara penyerahan dilaksanakan di atas kapal perang Amerika Missouri yang berlabuh di teluk Tokyo.
Penandatangan ini menandakan Jepang mengaku kalah, sekaligus mengakhiri Perang Dunia II.
Sebelum kalah telak, Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor (Hawaii) dihancurkan Jepang.
Kaigun (Angkatan Laut Jepang) pun mengirimkan empat kapal induk ke Kepulauan Midway di tengah Samudra Pasifik.
Tujuannya: menghabisi sisa armada Pasifik AS.
Tapi, Jepang ceroboh. Kode komunikasi rahasia Kaigun berhasil dibuka pihak AS.
Jumlah kekuatan bisa diketahui, waktu serangan Jepang juga bisa diprediksi. Armada Jepang pun hancur dalam pertempuran.
Pulau Saipan, Iwo Jima, dan Okinawa berhasil dikuasai Sekutu. Militer Jepang semakin tak berkutik.
Baca juga: Kokura, Kisah Kota Jepang yang Batal Jadi Sasaran Kiamat Bom Atom
Sebelumnya pada 26 Juli 1945, tiga pemimpin sekutu melaksanakan Konferensi di kota Postdam, Jerman.
Mereka menghasilkan deklarasi mengenai kekalahan Jepang, yang kemudian dikenal sebagau Deklarasi Postdam.
Isinya di antaranya, Jepang harus menyerah tanpa syarat pada sekutu atau mengalami kehancuran total.
Baca juga: Peringati 76 Tahun Tragedi Bom Atom, Wali Kota Nagasaki Minta Jepang Dorong Zona Bebas Nuklir
Tentu semuanya tahu Jepang akan mengambil sikap yang mana. AS pun meluncurkan dua bom atom di dua kota, Hiroshima dan Nagasaki.
Bom nuklir “little boy” dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Bom nuklir “Fat Man” dijatuhkan di Nagasaki pada 9 Agustus 1945.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.