KOMPAS.com - Kabar dari ajang olahraga dunia Olimpiade Tokyo 2020 banyak menjadi perhatian pembaca kanal Global Kompas.com sepanjang satu minggu terakhir.
Tidak hanya cerita haru dan membanggakan soal semangat sportivitas atlet, cerita kelam di balik Olimpiade yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19 juga banyak diberitakan.
Salah satunya kabar soal tunawisma Tokyo yang sengaja disembunyikan pihak Jepang demi citra ibukotanya. Ada juga kasus atlet Belarus yang dipulangkan paksa oleh tim negaranya sendiri.
Sementara itu, cerita menggembirakan yang banyak menarik perhatian publik juga muncul dari atlet lompat tinggi Qatar dan Italia, yang kembali mengukir sejarah dengan berbagi mendali emas Olimpiade.
Berikut kami rangkum kabar dunia sepekan terpopuler dari kanal Global Kompas.com edisi Senin (2/8/2021) hingga Minggu (7/8/2021).
Baca juga: UNIK GLOBAL: Suami-Istri Bunuh Anak Saat Ganggu Hubungan Seks | Ada Cahaya di Balik Lubang Hitam
Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang memiliki sisi gelap tentang para tunawisma yang putus asa setelah diusir demi membuat citra kota bersih di mata dunia.
Ratusan tunawisma di pusat kota Tokyo dipaksa menyingkir selama pertandingan bergengsi dunia berlangsung.
"Pemerintah ingin kami pergi agar tidak terlihat," kata tunawisma Tetsuo Ogawa, seperti yang Kompas.com kutip dari BBC Indonesia pada Jumat (30/7/2021).
Seperti apa penyembunyian tunawisma ini dilakukan? Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Atlet Cilik Peraih Medali Emas Olimpiade Ini Belum Pernah ke Taman Hiburan karena Tidak Punya Uang
Berawal dari keinginan untuk melanjutkan kuliah di AS, pemuda asal Surabaya, Jovan Zachary Winarno, kini malah menjadi tentara angkatan laut di "Negeri Paman Sam".
Dalam unggahan video-videonya di YouTube, Jovan terlihat memakai seragam tentara lengkap sambil menceritakan mengenai kesehariannya sebagai tentara di AS.
Penampilannya dan kisahnya berhasil menarik perhatian warganet dan juga teman-temannya di Indonesia, yang kerap menanyakan kabarnya.
Bagaimana kisah Jovan hingga menjadi tentara AS? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Baca juga: Dulu Tak Bisa Bahasa Inggris, Kini Pemuda Surabaya Jadi Tentara AS
Sejumlah atlet Australia menghancurkan kasur kardus mereka di kamar hotel Olympic village dan melubangi tembok sebelum mereka pergi.
Komite Olimpiade Australia mengatakan bahwa mereka juga menunjukkan perilaku yang tidak dapat diterima dalam penerbangan pulang.