Setelah perang berakhir, dia mengikuti program pendidikan akselerasi bagi veteran perang dan menyelesaikan sekolah kedokteran.
Pasca lulus, ia bekerja sebagai dokter magang di rumah sakit jiwa Evreux dan menerima gelar kedokterannya pada bulan Desember 1921. Dia lantas pindah ke Villeneuve-sur-Yonne.
Di sana, dia dikenal sebagai dokter yang diragukan kemampuannya. Beberapa kali, Marcel memasok obat-obatan narkotika dan melakukan aborsi ilegal.
Korban pertama Marcel adalah Louise Delaveau, putri seorang pasien lanjut usia.
Marcel sempat mencalonkan diri sebagai wali kota dan berhasil, lalu kemudian dipecat, dan maju menjadi anggota DPRD. Kariernya di pemerintahan tak ada yang beres.
Baca juga: Kemenhan AS Akui Pernah Latih 7 Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise
Di Paris, ia membuka praktik dokter dan tetap memiliki desas desus atas praktik aborsi ilegal dan penyalahgunaan obat-obatan.
Pada tahun 1936, ia diangkat menjadi médecin d'état-civil dengan wewenang untuk menulis sertifikat kematian.
Setelah pecahnya Perang Dunia II dan jatuhnya Perancis di tangan Jerman, Petiot mulai memberikan sertifikat medis palsu kepada warga negara Perancis yang direkrut untuk kerja paksa ke Jerman, dan merawat pekerja sakit yang telah kembali.
Penipuan terbesar Marcel adalah memberikan jasa perjalanan yang aman ke Argentina, AS, atau negara-negara Amerika Latin lainnya melalui Portugal.
Orang-orang yang meminta jasanya diharuskan untuk ke rumahnya terlebih dahulu. Di rumahnya, pembantaian pun terjadi.
Ia menyuntikan korban dengan sianida dan mengambil barang berharga korban lalu membuang mayat korban di Sungai Seine.
Kemudian, Marcel mengubah metode penghilangan mayat dengan cara membakarnya atau menenggelamkannya di dalam air kapur.
Baca juga: Fakta Pembunuh Presiden Haiti Mulai Terkuak, Ini Detilnya
Setelah proses panjang, pada 19 Maret 1946, Marcel divonis mati akibat 135 dakwaan pidana. Ia hanya mengakui membunuh 19 orang.
Akan tetapi, pengadilan memutuskan bahwa Marcel telah membunuh 27 orang. Polisi meyakini bahwa jumlah orang yang dibunuh Marcel lebih banyak.
Dr Petiot Marcel yang sinting akhirnya dipenggal pada 25 Mei 1946 menggunakan guillotine.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.