Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi PM Malaysia Muhyiddin Kritis, Siapa Calon Penggantinya?

Kompas.com - 07/08/2021, 19:33 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berpacu dengan waktu untuk menggalang kembali dukungan mayoritas parlemen yang lenyap dari tangannya.

Dia memiliki waktu sebulan ke depan untuk mengamankan dukungan minimal 111 parlementarian sebelum sidang mosi tidak percaya digelar pada September.

Jika gagal memenangi mosi, sejumlah nama-nama telah beredar sebagai calon pengganti Muhyiddin,

Baca juga: Sesi Parlemen Malaysia Ditunda, Muhyiddin Masih Selamat dari Mosi Tidak Percaya

Mereka-mereka di antaranya:

1. Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob

Deputi Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob (kiri) dan politisi veteran UMNO yang juga mantan Menteri Keuangan Tengku Razaleigh Hamzah. Ismail dan Ku Li digadang-gadang sebagai calon kuat Perdana Menteri baru Malaysia jika Muhyiddin Yassin mengundurkan diri atau kalah mosi tidak percayaFree Malaysia Today Deputi Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob (kiri) dan politisi veteran UMNO yang juga mantan Menteri Keuangan Tengku Razaleigh Hamzah. Ismail dan Ku Li digadang-gadang sebagai calon kuat Perdana Menteri baru Malaysia jika Muhyiddin Yassin mengundurkan diri atau kalah mosi tidak percaya
Sebagai orang nomor dua "Negeri Jiran”, Ismail akan menjadi orang yang paling diuntungkan jika Muhyiddin harus mengundurkan diri. Politisi senior Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) itu telah digadang-gadang menjadi penghuni baru Seri Perdana.

Sejauh ini Ismail masih menyatakan loyalitas penuh kepada bosnya. Dia bahkan dengan gamblang memberikan dukungan terbuka kepada pemerintahan Perikatan Nasional bersama dengan 30 parlementarian dari UMNO dan komponen partai Barisan Nasional lainnya.

UMNO yang haus untuk kembali memegang tampuk nomor satu kepemimpinan Malaysia, menilai Ismail dapat menjadi sosok pemimpin transisi hingga pemilihan umum digelar setelah wabah Covid-19 mereda.

Baca juga: UMNO Tarik Dukungan, PM Malaysia Kehilangan Suara Mayoritas

Namun, dukungan gamblang Menteri Pertahanan Malaysia itu terhadap Muhyiddin melanggar keputusan Majelis Tinggi UMNO yang telah memutuskan bulat menarik dukungan terhadap Muhyiddin.

Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi menegaskan, tidak akan segan menjatuhkan sanksi kepada Ismail dan pembangkang lainnya.

Loyalitasnya dapat menjadi pedang bermata dua di mana karier politiknya berkemungkinan ikut berakhir terseret bersama dengan Muhyiddin.

Perseteruannya dengan Zahid akan menjadi pertempuran politik yang akan menentukan siapa pemegang kendali UMNO setelah mosi tidak percaya diajukan.

Baca juga: 85 Persen Publik Malaysia Ingin PM Muhyiddin Yassin Mengundurkan Diri

2. Politisi veteran UMNO Tengku Razaleigh Hamzah

Nama Tengku Razaleigh Hamzah tidak lagi asing di kancah perpolitikan Malaysia. Politisi yang kerap dipanggil Ku Li ini adalah anggota parlemen dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah Malaysia yaitu 47 tahun.

Ku Li telah dipercaya memegang sejumlah posisi kementerian strategis pada periode pertama pemerintahan Mahathir Mohamad. Dia menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Politisi senior ini kerap dijuluki Bapak Ekonomi Malaysia.

Saat ini berusia 84 tahun, Ku Li hampir menjadi orang nomor satu Malaysia, jika bukan karena kekalahan tipisnya di tangan Mahathir pada pemilihan Presiden UMNO 1987.

Sejak itu dia meninggalkan kabinet dan sempat membentuk partai sendiri bernama Semangat 46 untuk melawan Mahathir sebelum kembali ke UMNO pada tahun 1996.

Statusnya yang sangat dihormati oleh kubu pemerintahan dan oposisi menjadikan dia sebagai kandidat kuat kompromi untuk menjadi PM Interim Malaysia hingga pemilu digelar.

Ku Li sendiri telah menyatakan berkali-kali kesediaannya jika diminta untuk memimpin Malaysia.

Baca juga: Raja Malaysia Kecewa Berat, Desak PM Muhyiddin Segera Mundur

3. Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim

Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kanan) tampil bersama saat memimpin protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Muhyiddin Yassin di Kuala Lumpur, Senin (2/8/2021)AFP Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kanan) tampil bersama saat memimpin protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Muhyiddin Yassin di Kuala Lumpur, Senin (2/8/2021)
Anwar Ibrahim masih menanti kapankah mimpinya menjadi orang nomor satu Malaysia akan tercapai. Anwar yang telah menunggu selama 23 tahun termasuk dua kali dijegal masih menjadi calon kuat PM Malaysia.

Mengantongi 88 parlementarian, koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar adalah yang terbesar di parlemen Malaysia.

Sangat besar kemungkinan Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah memintanya membentuk pemerintahan baru jika koalisi Perikatan Nasional kolaps.

Akan tetapi, jalan Anwar tidaklah mudah. Walau saat ini sekitar 119 parlementarian tidak mendukung Muhyiddin, bukan berarti 31 lain di luar koalisi Pakatan otomatis mendukung Anwar.

Sudah menjadi rahasia terbuka jika mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad tidak akan pernah mendukung Anwar sebagai PM.

Mahathir dengan partainya, Pejuang, dan sekutu politiknya, partai regional Warisan dari Sabah, memegang 12 kursi krusial parlemen.

Anwar yang telah berkali-kali mengeklaim mayoritas parlemen dapat menggalang dukungan dari blok UMNO anti-Muhyiddin yang dipimpin Zahid.

Namun, kerja sama politik dengan blok Zahid yang termasuk mengikutsertakan mantan Perdana Menteri Najib Razak, akan ditentang habis-habisan oleh mitra koalisi Pakatan,

Partai Aksi Demokratik (DAP) yang kukuh menyatakan tidak akan berkoalisi dengan Zahid dan Najib yang dibelit puluhan kasus korupsi.

Baca juga: Mahathir Gabung Anwar Ibrahim Tuntut Muhyiddin Lengser dari Kursi PM Malaysia

4. Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad

Eks Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (kanan) dan anggota oposisi parlemen, Anwar Ibrahim (kiri), berpidato saat memimpin protes menuntut pengunduran diri PM Muhyiddin Yassin di Kuala Lumpur, Senin (2/8/2021).AFP PHOTO/ARIF KARTONO Eks Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (kanan) dan anggota oposisi parlemen, Anwar Ibrahim (kiri), berpidato saat memimpin protes menuntut pengunduran diri PM Muhyiddin Yassin di Kuala Lumpur, Senin (2/8/2021).
Nama Mahathir masih diperhitungkan, walau berkemungkinan kecil menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia untuk ketiga kalinya.

Dr M, demikian dia sering dijuluki, muncul sebagai kandidat setelah dia mengajukan usul pembentukan Dewan Pemulihan Nasional, dengan anggota terdiri dari politisi lintas partai kubu pemerintahan dan oposisi serta teknokrat.

Mahathir menilai, dewan non partisan ini menjadi satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis politik dan kesehatan berkepanjangan yang mendera "Negeri Jiran”.

Dewan ini memiliki kemiripan dengan Dewan Operasi Nasional yang memimpin Malaysia ketika masa darurat politik dari tahun 1969 hingga 1971.

Usul politisi kawakan berusia 96 tahun tersebut tidak terlalu mendapat tanggapan, karena dinilai sebagai lembaga non demokratik.

Tidak sedikit yang menuding usul Mahathir adalah strategi implisitnya untuk kembali memimpin Malaysia baik secara resmi sebagai PM, atau de facto sebagai ketua dewan yang diusulkannya itu.

Tentunya, Pakatan Harapan juga tidak lupa dengan pengunduran diri Mahathir pada Februari 2020 sebagai biang kerok krisis politik berkepanjangan Malaysia. 

Baca juga: Nama PM Malaysia Muhyiddin Ternyata Selama Ini Salah Tulis, yang Benar Mahiaddin

5. Mantan Menteri Besar Sabah Shafie Apdal

Mantan Menteri Besar Sabah Shafie ApdalBERNAMA Mantan Menteri Besar Sabah Shafie Apdal
Nama Shafie masih jarang dikenal di luar Malaysia. Dikenal sebagai politisi regional, Shafie menjabat selama dua tahun sebagai Menteri Besar Sabah.

Dia mendirikan dan memimpin partai Warisan yang ikut mendukung koalisi Pakatan Harapan ketika berkuasa dari Mei 2018 hingga Februari 2020.

Sebelumnya Shafie adalah politisi senior UMNO. Dia merupakan pengkritik keras Najib dan skandal 1MDB yang mengguncang Malaysia.

Sepanjang sejarah belum ada sosok dari Malaysia Timur yang menjabat sebagai PM. Nama Shafie kerap dimunculkan sebagai calon kuat dan dia juga mendapat dukungan krusial dari Mahathir.

Langkah Shafie untuk menjadi PM cukup terjal, karena dia disebut-sebut tidak mendapat dukungan dari Anwar yang juga menginginkan posisi impiannya sejak lama.

 Baca juga: Berpakaian Hitam-hitam, Ratusan Pemuda Malaysia Turun ke Jalan Tuntut PM Muhyiddin Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com