Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Luar Angkasa Terbaru, Ternyata Ada Cahaya di balik Lubang Hitam

Kompas.com - 07/08/2021, 17:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Ini adalah pertunjukan cahaya di luar angkasa yang berbeda dari yang lain.

Untuk pertama kalinya, dilansir CNN, para ilmuwan mendeteksi cahaya dari balik black hole atau lubang hitam.

Hal ini, memenuhi prediksi yang berakar pada teori relativitas umum ilmuwan Albert Einstein.

Baca juga: Einstein Prediksi Israel Bakal Jatuh, Begini Ramalannya...

Astrofisikawan Universitas Stanford Dan Wilkins dan rekan-rekannya, mengamati sinar-X yang dilepaskan oleh lubang hitam supermasif.

Lubang hitam ini terletak di pusat galaksi yang berjarak 800 juta tahun cahaya dari Bumi.

Suar cahaya terang ini tidak biasa karena meskipun cahaya tidak bisa lepas dari lubang hitam, gravitasi yang sangat besar di sekitarnya dapat memanaskan material hingga jutaan derajat.

Ini dapat melepaskan gelombang radio dan sinar-X.

Terkadang, bahan yang sangat panas ini terlempar ke luar angkasa oleh pancaran cepat, termasuk sinar-X dan sinar gamma.

Baca juga: J0313-1806, Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta

Tetapi Wilkins memperhatikan kilatan sinar-X yang lebih kecil yang terjadi kemudian dan memiliki warna yang berbeda.

Semuanya datang dari sisi jauh lubang hitam.

"Setiap cahaya yang masuk ke lubang hitam itu tidak keluar, jadi kita seharusnya tidak dapat melihat apa pun yang ada di balik lubang hitam itu," kata Wilkins.

Namun, sifat aneh lubang hitam sebenarnya memungkinkan pengamatan itu.

"Alasannya bisa kita lihat karena lubang hitam itu membengkokkan ruang, membelokkan cahaya, dan memutar medan magnet di sekitarnya," katanya.

Suar sinar-X telah terlihat dari sisi jauh lubang hitam untuk pertama kalinya, seperti yang digambarkan dalam gambar yang beredar.

Studi ini dipublikasikan Rabu (5/8/2021) lalu di jurnal Nature.

Baca juga: Cincin Raksasa di Sekitar Lubang Hitam Ditangkap Observatorium Chandra, Apa Itu?

"Lima puluh tahun yang lalu, ketika astrofisikawan mulai berspekulasi tentang bagaimana medan magnet mungkin berperilaku dekat dengan lubang hitam, mereka tidak tahu bahwa suatu hari kita mungkin memiliki teknik untuk mengamati ini secara langsung dan melihat teori relativitas umum Einstein beraksi," kata Roger Blandford, rekan penulis studi dan Profesor Luke Blossom.

Teori Einstein, atau gagasan bahwa gravitasi adalah materi yang membelokkan ruang-waktu, telah bertahan selama seratus tahun seiring dengan penemuan-penemuan astronomi baru.

Beberapa lubang hitam memiliki korona, atau cincin cahaya terang yang terbentuk di sekitar lubang hitam saat material jatuh ke dalamnya dan menjadi panas hingga suhu ekstrem.

Cahaya sinar-X ini adalah salah satu cara para ilmuwan dapat mempelajari dan memetakan lubang hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Sebut China Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan, Filipina Kerahkan Kapal

Sebut China Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan, Filipina Kerahkan Kapal

Global
Menlu Inggris Punya Pandangan Lain Terkait Embargo Senjata ke Israel

Menlu Inggris Punya Pandangan Lain Terkait Embargo Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com