Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

85 Persen Publik Malaysia Ingin PM Muhyiddin Yassin Mengundurkan Diri

Kompas.com - 30/07/2021, 11:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sebanyak 85 persen publik Malaysia disebut menolak Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, bahkan ingin dia mengundurkan diri.

Survei itu digelar Institut Darul Ehsan dari 11-18 Juli 2021, melibatkan 7.986 responden seantero "Negeri Jiran".

Baca juga: Makin Terjepit, PM Malaysia Didesak Mundur oleh Sekutu dan Raja

Berdasarkan hasil jajak pendapat, lebih dari 85 persen menginginkan Muhyiddin untuk meletakkan jabatannya.

Hanya 12 persen yang masih menginginkan dia menjabat, dengan tiga persen lainnya mengaku tak bisa memutuskan.

Tuduhan kebijakan yang inkonsisten ditambah hukuman standar ganda menjadi penyebab pemimpin koalisi Perikatan Nasional itu dalam tekanan.

Dilansir World of Buzz Kamis (29/7/2021), mereka yang ingin Muhyiddin Yassin pergi berusia 18 sampai 66 tahun.

Temuan yang dipaparkan Institut Darul Ehsan sejalan dengan jajak pendapat dari People’s Mood Survey pada Februari lalu.

Dalam survei tersebut, 46 responden menyatakan menginginkan PM Malaysia sejak Maret 2020 itu turun dari kekuasaan.

Tuntutan itu makin deras sejak parlemen kembali bersidang pada 26 Juli, dengan Muhyiddin kehilangan status mayoritas.

Bahkan Raj Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah juga menyatakan kekecewaan, dan mendesak Muhyiddin mundur.

Muhyiddin naik ke kekuasaan setelah skandal Sheraton di Februari 2020, yang menggulingkan koalisi Pakatan Harapan.

Baca juga: Raja Malaysia Kecewa Berat, Desak PM Muhyiddin Segera Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com