KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sebanyak 85 persen publik Malaysia disebut menolak Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, bahkan ingin dia mengundurkan diri.
Survei itu digelar Institut Darul Ehsan dari 11-18 Juli 2021, melibatkan 7.986 responden seantero "Negeri Jiran".
Baca juga: Makin Terjepit, PM Malaysia Didesak Mundur oleh Sekutu dan Raja
Berdasarkan hasil jajak pendapat, lebih dari 85 persen menginginkan Muhyiddin untuk meletakkan jabatannya.
Hanya 12 persen yang masih menginginkan dia menjabat, dengan tiga persen lainnya mengaku tak bisa memutuskan.
Tuduhan kebijakan yang inkonsisten ditambah hukuman standar ganda menjadi penyebab pemimpin koalisi Perikatan Nasional itu dalam tekanan.
Dilansir World of Buzz Kamis (29/7/2021), mereka yang ingin Muhyiddin Yassin pergi berusia 18 sampai 66 tahun.
Temuan yang dipaparkan Institut Darul Ehsan sejalan dengan jajak pendapat dari People’s Mood Survey pada Februari lalu.
Dalam survei tersebut, 46 responden menyatakan menginginkan PM Malaysia sejak Maret 2020 itu turun dari kekuasaan.
Tuntutan itu makin deras sejak parlemen kembali bersidang pada 26 Juli, dengan Muhyiddin kehilangan status mayoritas.
Bahkan Raj Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah juga menyatakan kekecewaan, dan mendesak Muhyiddin mundur.
Muhyiddin naik ke kekuasaan setelah skandal Sheraton di Februari 2020, yang menggulingkan koalisi Pakatan Harapan.
Baca juga: Raja Malaysia Kecewa Berat, Desak PM Muhyiddin Segera Mundur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.