Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Jerapah Betina Tua atau "Nenek", Diduga Punya Peran Besar bagi Kelompok Jerapah

Kompas.com - 04/08/2021, 15:16 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Nenek atau sosok perempuan yang dituakan, adalah komponen penting dari masyarakat. Tak hanya bagi manusia, ternyata nenek juga memainkan peran penting bagi para jerapah.

Para ahli yang melakukan tinjauan perilaku sosial jerapah mengatakan, jerapah betina hidup selama sekitar delapan tahun setelah mereka tidak dapat lagi bereproduksi.

Sekitar 30 persen dari usia hidup mereka inilah yang membuat peran paling besar bagi kelompok jerapah.

“Wanita dewasa terus berumur panjang bahkan setelah masa melahirkan anak mereka selesai,” kata Dr Zoe Muller, pakar jerapah di University of Bristol dan rekan penulis penelitian, dilansir Guardian.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Dikenal Pendiam, Begini Cara Jerapah Berkomunikasi

Sifat itu dulunya dianggap sebagai keanehan di alam, dan hanya ditampilkan oleh manusia dan paus pembunuh yang diketahui mengalami menopause.

Paus, menghabiskan sekitar 35 persen dari hidup mereka dalam keadaan pasca-reproduksi.

Namun hewan lain, termasuk gajah, juga ditemukan hidup selama bertahun-tahun setelah kesuburannya menurun atau berakhir.

Muller mencatat bahwa fenomena kehidupan pasca-reproduksi yang panjang telah memunculkan “hipotesis nenek”, yakni sebuah teori yang menunjukkan bahwa betina pasca-reproduksi membantu kelangsungan hidup dan membesarkan keturunan kerabat.

Baca juga: Dikelilingi Teman, Jerapah Betina Bisa Hidup Lebih Lama

“Gajah cukup terkenal karena memiliki ibu yang lebih tua yang memimpin kelompok dan betina pasca-reproduksi. Biasanya mereka dikenal sebagai gudang pengetahuan,” kata Muller.

“Telah ditunjukkan bahwa selama masa kekeringan atau kelaparan, jika kelompok tersebut memiliki betina yang lebih tua di sekitar, yakni sosok "nenek", kelompok tersebut memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk bertahan hidup,” tambahnya.

Manfaat serupa telah terlihat pada orca atau paus pembunuh, dengan kehadiran nenek.

"Sekali lagi itu akan menyiratkan bahwa wanita yang lebih tua ini membantu kelompok menemukan sumber daya di masa-masa sulit," kata Muller.

“Pada dasarnya, hewan sosial yang kompleks mendapatkan manfaat kelangsungan hidup yang besar dari betina yang lebih tua berkeliaran setelah mereka selesai melahirkan,” tambahnya.

Menulis di jurnal Mammal Review, Muller dan rekan penulisnya, Prof Stephen Harris, telah menimbang bukti, menunjukkan betina pasca-reproduksi, atau nenek, mungkin memainkan peran serupa dalam sistem sosial jerapah.

“Jerapah secara tradisional dipandang sebagai hewan yang sangat satu dimensi, sangat non-sosial yang tidak benar-benar memiliki sistem sosial. Mereka hanya menyendiri dan melompat-lompat secara acak,” kata Muller.

Baca juga: 2 Jerapah Kerdil Ditemukan untuk Pertama Kalinya di Uganda dan Namibia

Tapi, karyanya beserta temuan dari tinjauan bukti baru, menunjukkan bahwa bukan itu masalahnya.

Sebaliknya, bukti perilaku termasuk perawatan kooperatif kelompok kerabat muda dan betina, menunjukkan bahwa jerapah memiliki sistem sosial yang kompleks dan mungkin benar-benar hidup dalam matriarki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com