Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skotlandia akan Cabut Sebagian Besar Pembatasan Covid-19 Mulai 9 Agustus

Kompas.com - 04/08/2021, 12:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

EDINBURGH, KOMPAS.com - Persyaratan hukum untuk pembatasan jarak fisik di Skotlandia akan dihapus mulai minggu depan.

Dilansir Guardian, Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon mengonfirmasi hal ini.

Skotlandia sudah melampaui level 0 dari sistem lima tingkat kontrol Covid-19 rancangan pemerintah mulai 9 Agustus mendatang.

Baca juga: Dianggap Tidak Praktis, Sistem Pendidikan Skotlandia Akan Dirombak

Isolasi mandiri untuk siswa sekolah juga akan dihapus dalam upaya untuk menghindari gangguan pendidikan yang berkelanjutan.

Ketika sekolah-sekolah Skotlandia kembali selama dua minggu ke depan, siswa tidak lagi diharuskan untuk mengisolasi diri selama 10 hari saat ada orang dalam circle mereka dinyatakan positif Covid-19.

Mereka hanya harus tes dan memastikan bahwa diri mereka negatif.

Tetapi selama enam minggu pertama sekolah, masker untuk anak sekolah menengah dan staf tetap wajib dipakai di ruang kelas dan di sekitar gedung sekolah.

Staf akan diminta menjaga jarak anak-anak setidaknya satu meter satu sama lain selama berada di lingkungan sekolah.

Baca juga: Unjuk Rasa Pecah di Berlin Tolak Pembatasan Covid-19, 600 Orang Ditahan

Seluruh Skotlandia saat ini berada di level 0. Negara itu, mulai Senin (9/8/2021) depan, akan keluar dari aturan lima tingkat pengendalian Covid-19, yang telah beroperasi sejak November tahun lalu.

Tetapi Sturgeon dan sekretaris kesehatan, Humza Yousaf, menekankan bahwa pembicaraan tentang "hari kebebasan" masih prematur.

"Penting untuk dijelaskan bahwa itu tidak menandakan berakhirnya pandemi atau kembalinya kehidupan persis seperti yang kita ketahui sebelum Covid-19," ujar Sturgeon.

Sturgeon mengatakan bahaya yang dapat ditimbulkan virus, khususnya melalui dampak Covid-19 yang berkepanjangan, tidak boleh diremehkan.

"Kemampuan Covid-19 untuk bermutasi mungkin masih menjadi tantangan nyata bagi kita," tambahnya.

Baca juga: Jokowi: Kita Tak Bisa Buat Kebijakan Pembatasan yang Sama dalam Durasi Panjang

Sturgeon juga mengatakan bahwa penutup wajah akan tetap wajib dipakai dalam ruangan, seperti ritel, perhotelan, dan transportasi umum, selama beberapa waktu mendatang.

Saran pemerintah Skotlandia untuk terus bekerja dari rumah jika memungkinkan, akan tetap berlaku untuk saat ini.

"Pemerintahnya juga akan terus menggunakan pembatasan perjalanan, untuk membatasi penyebaran wabah dan melindungi dari risiko impor varian baru," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com