Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Carina Joe, Ilmuwan Indonesia Salah Satu Pemilik Hak Paten Vaksin AstraZeneca

Kompas.com - 31/07/2021, 14:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Ada satu lagi orang Indonesia di balik terciptanya vaksin AstraZeneca, yaitu Carina Joe.

Wanita bernama lengkap Carina Citra Dewi Joe ini adalah peneliti di Jenner Institute University Oxford.

Carina Joe adalah ilmuwan yang bertugas memungkinkan vaksin Covid-19 AstraZeneca bisa digunakan di berbagai belahan dunia.

Baca juga: Profil Dame Sarah Gilbert, Ilmuwan di Balik Vaksin AstraZeneca-Oxford

Dalam video di YouTube Kompas TV pada Jumat (30/7/2021), wanita yang dulu bercita-cita menjadi dokter atau insinyur ini menjelaskan hak paten seperti apa yang dia pegang.

"Paten itu enggak cuma satu doang," ujarnya seraya menerangkan total ada lebih dari enam pemegang hak paten vaksin virus corona Oxford-AstraZeneca karena bidangnya berbeda-beda.

Sarah Gilbert yang mendapat standing ovation di turnamen tenis ternama Wimbledon 2021, juga memegang hak paten tapi tidak semuanya.

Gilbert dikutip dari Reuters pada 11 Maret 2021 pernah mengemukakan, sebaiknya ide mengambil hak paten penuh dibuang jauh-jauh agar bisa dibagi-bagi.

Sarah Gilbert, salah satu ilmuwan pencipta vaksin AstraZeneca.UNIVERSITY OF OXFORD Sarah Gilbert, salah satu ilmuwan pencipta vaksin AstraZeneca.
"Saya ingin buang jauh-jauh gagasan itu (mengambil hak paten penuh), agar kita bisa berbagi kekayaan intelektual dan siapa pun bisa membuat vaksin mereka sendiri," ujar wanita berusia 59 tahun itu ke parlemen Inggris.

Kala itu sedang ada pembahasan tentang siapa pemegang hak paten vaksin Covid-19 nantinya.

Baca juga: Kisah Ilmuwan Vaksin AstraZeneca Enggan Ambil Hak Paten Penuh agar Harganya Murah

Lebih lanjut Carina menguraikan, dirinya memegang hak paten tentang manufacturing scale up atau produksi dalam skala besar.

Sederhananya, tanggung jawab Carina Joe adalah menemukan cara agar vaksin AstraZeneca bisa diproduksi lebih banyak.

"Karena percuma kan kalau kita menemukan vaksin, oh ini vaksin efektif, tapi kita enggak bisa produksinya. Kan kita enggak bisa ngasih ke masyarakat juga kan," timpal Indra Rudiansyah, pemuda Indonesia yang berada di balik terciptanya vaksin AstraZeneca.

"Kalau cuman bisa di skala lab mau kapan tahun mungkin kita produksinya, tapi kalau dengan proses development yang Carina lakukan kita memungkinkan scaling up (memperbanyak) produksi vaksin hingga ratusan juta dosis."

Indra Rudiansyah, warga negara Indonesia yang terlibat dalam penelitian dan pembuatan vaksin Covid-19 di Universitas Oxford, Inggris. Dok. Pribadi Indra Rudiansyah, warga negara Indonesia yang terlibat dalam penelitian dan pembuatan vaksin Covid-19 di Universitas Oxford, Inggris.
Lebih dari 600 juta dosis vaksin AstraZeneca telah dipasok ke 170 negara di seluruh dunia, termasuk 100 negara lebih yang tergabung dalam COVAX.

Baca juga: Indra Rudiansyah, Pemuda Indonesia di Balik Terciptanya Vaksin AstraZeneca

Profil Carina Joe

Sejak SMA Carina tertarik dengan bidang bioteknologi khususnya tentang manipulasi genetika.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com