Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Juli dalam Sejarah: Dimulainya Perang Dunia I pada 1914

Kompas.com - 28/07/2021, 10:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Perang Dunia I melibatkan Blok Sekutu dan Blok Sentral yang bertempur selama 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918.

Blok Sekutu dalam Perang Dunia I terdiri dari Inggris Raya, Italia, Perancis, Rusia, Romania, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).

Kemudian Blok Sentral Perang Dunia 1 adalah Jerman, Austria-Hongaria, Bulgaria, dan Kekaisaran Turki Ottoman.

Baca juga: Pasangan Perancis Temukan Surat Berusia 100 Tahun di Era Perang Dunia I

Terjadinya Perang Dunia 1 dilatarbelakangi pembunuhan Franz Ferdinand, yang ditembak mati bersama istrinya, Sophie Chotek.

Penembaknya adalah nasionalis Serbia, Gavrilo Princip, pada 28 Juni 1914.

Princip dan para nasionalis lainnya berjuang mengakhiri pemerintahan Austro-Hongaria atas Bosnia dan Herzegovina.

Kepala Intelijen Militer Serbia, Kolonel Dragutin Dimitrijevi, meyakini kemerdekaan bisa diwujudkan dengan membunuh Franz.

Austria-Hongaria dan banyak negara di seluruh dunia menyalahkan Pemerintah Serbia atas serangan itu.

Austria-Hongaria pun mengirim ultimatum untuk segera menyelesaikan perkara ini, tetapi jawaban Serbia tidak menyenangkan dan membuat konflik semakin panas.

Baca juga: Kisah Perang Dunia 1: Pembunuhan Franz Ferdinand dan Alasan Penembakannya

Akibat tidak ada tindak lanjut, Austria-Hongaria mendeklarasikan perang melawan Serbia pada 28 Juli 1941.

Perang ini segera melebar karena negara lain ikut campur. Kekaisaran Rusia mendukung Serbia, sedangkan Austria-Hongaria mendapat jaminan perlindungan dari Kaisar Jerman, Wilhelm II.

Sekutu Rusia, Perancis, merespons kejadian ini dengan menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 Agustus.

Lalu Jerman menduduki Belgia pada 4 Agustus. Peristiwa ini membuat Inggris menyatakan perang dengan Jerman saat itu juga.

Dalam buku "The Great War 1914-1918" (1998) karya Spencer C Tucker, disebutkan bahwa Perang Dunia I juga melibatkan negara-negara di luar Eropa.

AS, Australia, Kanada, dan Selandia Baru turut bergabung dalam Blok Sekutu melawan Jerman.

Di sisi lain, Turki Ottoman ikut terjun ke Perang Dunia I dengan bergabung bersama Blok Sentral.

Keinginan untuk merebut kembali bekas wilayahnya di kawasan Eropa Timur menjadi alasan utama Turki Ottoman mengikuti perang ini.

Baca juga: [KISAH MISTERI] Menguak Teka-teki Terowongan Kematian Perang Dunia I

Kekaisaran Turki Ottoman (Turki Usmani) yang saat itu berkuasa, berperang melawan bekas jajahannya yang memerdekakan diri.

Negara-negara itu, Bulgaria, Yunani, Montenegro, dan Serbia bersatu mengalahkan Kekaisaran Turki Ottoman dalam Perang Balkan yang berlangsung pada 1912.

Namun pada 1913 negara-negara tersebut saling berperang karena perebutan wilayah setelah mereka merdeka dari Turki Ottoman.

Ketegangan memang sudah terjadi di Eropa terutama di kawasan Balkan selama bertahun-tahun sebelum Perang Dunia 1 pecah.

Baca juga: Pasien Pertama AIDS Diklaim Tentara Perang Dunia I yang Kelaparan

Perang Dunia I terjadi pada tahun 1914, tepatnya 28 Juli sampai 11 November 1918 atau selama empat tahun, tiga bulan, dan 14 hari.

Perang Dunia 1 terjadi di banyak tempat Eropa. Selama perang, ada sekitar 65 juta prajurit yang ikut berperang.

Sejarah Perang Dunia 1 mencatat, sekitar 15 juta orang meninggal dunia akibat Blok Sentral dan Blok Sekutu bertempur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com