Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: Rusia Bisa Deteksi Musuh di Mana Pun dan Melancarkan Serangan

Kompas.com - 28/07/2021, 06:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, angkatan laut Rusia dapat mendeteksi musuh dan meluncurkan serangan yang tidak dapat dicegah jika diperlukan.

Pemimpin Rusia berusia 68 tahun tersebut mengatakan hal itu saat menghadiri parade peringatan 325 tahun Angkatan Laut Rusia di St Petersburg.

Melansir Sky News, Selasa (27/7/2021), parade tersebut juga dihadiri oleh kapal-kapal dari angkatan laut Iran, Pakistan, dan India.

Baca juga: Putin: Rusia-AS Punya Kepentingan Bersama tentang Perubahan Iklim

“Kami mampu mendeteksi musuh di bawah air, di atas air, di udara, dan jika diperlukan, melakukan serangan yang tidak dapat dicegah terhadapnya,” kata Putin.

Parade tersebut juga berlangsung di sejumlah pangkalan Angkatan Laut Rusia, seperti Severomorsk, Caspiisk, Baltiisk, Sevastopol, dan Vladivostok.

Selain itu, pangkalan angkatan laut Rusia di Tartus, Suriah, juga menggelar acara serupa.

Kapal fregat milik Iran, Sahand, dan kapal Makran tampak berlayar menyusuri Sungai Neva dalam parade di St Petersburg.

Baca juga: Putin Berencana Caplok Donbass, Kobarkan Perang Lawan Ukraina?

Kedua kapal tersebut menarik perhatian pengamat angkatan laut karena pelayaran mereka yang luar biasa jauh dari Iran ke Rusia.

Diberitakan sebelumnya, pada Juni, satu unit kapal perusak Inggris, HMS Defender, berlayar di Laut Hitam dekat Crimea.

Dalam pelayaran tersebut, kapal Rusia memberikan tembakan peringatan dan pesawat Rusia menjatuhkan bom di jalur HMS Defender.

Di sisi lain, Inggris menolak laporan Rusia tentang insiden itu. London menyatakan, setiap tembakan dari Rusia adalah latihan meriam yang telah diumumkan sebelumnya.

Inggris juga membantah adanya bom yang dijatuhkan ke jalur HMS Defender di Laut Hitam.

Baca juga: Putin: Meski Rusia Tenggelamkan Kapal Perang Inggris, Perang Dunia 3 Takkan Terjadi

Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014. Namun, Inggris dan sebagian besar dunia mengakui wilayah semenanjung di Laut Hitam tersebut sebagai bagian dari Ukraina.

Menanggapi insiden tersebut, Putin menyatakan bahwa Rusia bisa saja menenggelamkan HMS Defender yang dituduhnya memasuki perairan teritorialnya secara ilegal.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman bersiap melakukan perjalanan ke Jenewa untuk menggelar pembicaraan pengendalian senjata nuklir dengan Rusia.

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dialog antara Biden dan Putin.

"Akan berusaha untuk meletakkan dasar bagi pengendalian senjata di masa depan dan langkah-langkah pengurangan risiko," kata Kementerian Luar Negeri AS.

Baca juga: Putin Enggan Wajibkan Vaksinasi tapi Desak Rakyatnya Mau Disuntik Sputnik V

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com