Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga Afghanistan Diseret dari Rumahnya dan Dieksekusi oleh Taliban

Kompas.com - 27/07/2021, 15:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

KABUL, KOMPAS.com - Puluhan szrga sipil di Afghanistan dilaporkan diseret dari rumah mereka dan ditembak mati oleh Taliban.

Di antara korban tewas terdapat seorang pelawak terkenal Nazar Mohammad, dalam serangan yang berlangsung di Kandahar.

Kelompok pemberontak disebut menggeledah rumah penduduk satu persatu untuk mencari orang yang bekerja bagi pemerintah.

Baca juga: Dukung Afghanistan Lawan Taliban, AS Janji Terus Lancarkan Serangan Udara

Gambar mengejutkan yang sempat beredar memperlihatkan Nazar digantung di pohon, dan tergeletak dalam posisi lehernya terluka.

Tayangan lain memerlihatkan seorang anggota Taliban menembak mati pendukung pemerintah di Spin Boldak, selatan Kandahar.

Dilansir The Sun Senin (26/7/2021), selain menjadi pelawak, Nazar disebut bertugas sebagai polisi di Distrik Shah Wali Kot.

Taliban membantah mereka menjadi dalang pembunuhan tersebut. Namun keluarga Nazar menyebut pemberontak pelakunya.

Warga Afghanistan mengungkapkan, ada sekitar 100 orang yang dibunuh dalam dua pekan terakhir, dengan 300 lainnya menghilang.

Di saat Taliban terus memperluas wilayahnya di Kandahar, ribuan warga yang ketakutan mencoba mencari perlindungan di wilayah utara Kabul.

Baca juga: Taliban Bergerak Maju dengan Cepat, Afghanistan Terapkan Jam Malam

Sementara penduduk lainnya terperangkap dalam keadaan kekurangan air, makanan, dan obat-obatan di tengah gempuran pemberontak.

Serangan kelompok yang pernah berkuasa pada 1996 itu terjadi setelah AS mengumumkan penarikan pasukannya pada akhir Agustus.

Taliban dilaporkan sudah menguasai setidaknya 10 ibu kota provinsi di Afghanistan, dan terus melancarkan serangan.

Baca juga: Taliban: Tidak Ingin Monopoli Afghanistan, Hanya Presiden Ashraf Ghani Harus Dicopot

Pemerintah memerkirakan sekitar 150.000 penduduk terpaksa mengungsi di selatan Kandahar, yang merupakan tempat lahir Taliban.

Zainab, seorang ibu tiga anak, mengaku tak bisa menghubungi teman dan kerabatnya. "Saya tidak tahu jika mereka masih hidup atau sudah mati," terangnya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menuturkan, pasukan Afghanistan harus berbenah dan mempertahankan daerah penting dari terjangan Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com