KABUL, KOMPAS.com - Puluhan szrga sipil di Afghanistan dilaporkan diseret dari rumah mereka dan ditembak mati oleh Taliban.
Di antara korban tewas terdapat seorang pelawak terkenal Nazar Mohammad, dalam serangan yang berlangsung di Kandahar.
Kelompok pemberontak disebut menggeledah rumah penduduk satu persatu untuk mencari orang yang bekerja bagi pemerintah.
Baca juga: Dukung Afghanistan Lawan Taliban, AS Janji Terus Lancarkan Serangan Udara
Gambar mengejutkan yang sempat beredar memperlihatkan Nazar digantung di pohon, dan tergeletak dalam posisi lehernya terluka.
Tayangan lain memerlihatkan seorang anggota Taliban menembak mati pendukung pemerintah di Spin Boldak, selatan Kandahar.
Dilansir The Sun Senin (26/7/2021), selain menjadi pelawak, Nazar disebut bertugas sebagai polisi di Distrik Shah Wali Kot.
Taliban membantah mereka menjadi dalang pembunuhan tersebut. Namun keluarga Nazar menyebut pemberontak pelakunya.
Warga Afghanistan mengungkapkan, ada sekitar 100 orang yang dibunuh dalam dua pekan terakhir, dengan 300 lainnya menghilang.
Di saat Taliban terus memperluas wilayahnya di Kandahar, ribuan warga yang ketakutan mencoba mencari perlindungan di wilayah utara Kabul.
Baca juga: Taliban Bergerak Maju dengan Cepat, Afghanistan Terapkan Jam Malam
Sementara penduduk lainnya terperangkap dalam keadaan kekurangan air, makanan, dan obat-obatan di tengah gempuran pemberontak.
Serangan kelompok yang pernah berkuasa pada 1996 itu terjadi setelah AS mengumumkan penarikan pasukannya pada akhir Agustus.
Taliban dilaporkan sudah menguasai setidaknya 10 ibu kota provinsi di Afghanistan, dan terus melancarkan serangan.
Baca juga: Taliban: Tidak Ingin Monopoli Afghanistan, Hanya Presiden Ashraf Ghani Harus Dicopot
Pemerintah memerkirakan sekitar 150.000 penduduk terpaksa mengungsi di selatan Kandahar, yang merupakan tempat lahir Taliban.
Zainab, seorang ibu tiga anak, mengaku tak bisa menghubungi teman dan kerabatnya. "Saya tidak tahu jika mereka masih hidup atau sudah mati," terangnya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menuturkan, pasukan Afghanistan harus berbenah dan mempertahankan daerah penting dari terjangan Taliban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.