Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Jadi Dampak Panjang Bagi Keluarga Penyintas Covid-19 di India

Kompas.com - 26/07/2021, 17:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber ABC News

Para ahli mengatakan bahwa biaya kesehatan yang ditanggung sendiri oleh rakyat seperti itu pasti akan menghambat pemulihan ekonomi.

“Apa yang kita miliki adalah selimut tambal sulam dari asuransi publik yang tidak lengkap dan sistem kesehatan masyarakat yang buruk," ungkap Vivek Dehejia, seorang ekonom yang mempelajari kebijakan publik di India.

Menurutnya, pandemi Covid-19 memperjelas buruknya dua hal itu yang dimiliki India, karena sebelumnya, akses layanan kesehatan di India telah menjadi masalah.

Orang India membayar sekitar 63 persen dari biaya pengobatan mereka sendiri. Itu tipikal banyak negara miskin dengan layanan pemerintah yang tidak memadai.

Data tentang biaya medis pribadi global dari pandemi sulit didapat, tetapi di India dan di banyak negara lain perawatan untuk Covid-19 adalah beban tambahan yang sangat besar pada saat ratusan juta lapangan pekerjaan telah hilang.

Di India, banyak pekerjaan kembali ketika kota-kota dibuka setelah lockdown ketat pada Maret 2020, tetapi para ekonom khawatir tentang hilangnya gaji dari sekitar 12 juta posisi.

Baca juga: Jika Covid-19 Tak Bisa Hilang, Begini Gambaran Hidup bersama Virus Corona

Salah satunya, seperti dari pekerjaan Sharma sebagai profesional pemasaran.

Ketika Sharma meminta teman putranya untuk membuatkan kampanye di Ketto untuk mengumpulkan dana, Sharma belum mendapatkan gaji dalam 18 bulan.

Antara April dan Juni 2021, 40 persen dari 4.500 kampanye Covid-19 di situs crowdfunding tersebut adalah untuk biaya rawat inap, kata pihak perusahaan Ketto.

Pandemi Covid-19 telah mendorong 32 juta orang India keluar dari kelas menengah, yang didefinisikan sebagai mereka yang berpenghasilan 10 dollar AS (sekitar Rp 144.800) hingga 20 dollar AS (sekitar Rp 289.700) per hari, menurut sebuah studi Pew Research Center yang diterbitkan pada Maret.

Diperkirakan krisis kesehatan telah meningkatkan jumlah orang miskin di India, mereka yang berpenghasilan 2 dollar AS (sekitar Rp 28.900) ke bawah per hari, bertumbuh menjadi sebanyak 75 juta orang.

“Jika Anda melihat apa yang mendorong orang ke dalam utang atau kemiskinan, dua sumber teratas sering kali adalah pengeluaran kesehatan yang dikeluarkan sendiri dan biaya pengobatan yang sangat besar,” kata K Srinath Reddy, presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India.

Baca juga: Menkes Inggris Minta Maaf soal Twit Tak Usah Takut Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com