Ketika ditanya apakah dia setuju dengan deskripsi rekannya di NSW tentang situasi saat ini sebagai keadaan darurat nasional, Morrison mengatakan telah memperlakukan Covid-19 dengan cara itu sejak pandemi dimulai awal tahun lalu.
Baca juga: Seorang Pria yang PP Indonesia-Australia Tularkan Varian Delta di Brisbane
Australia, yang sebelumnya menjadi pemimpin dunia dalam pemberantasan Covid-19, dengan kontrol perbatasan yang ketat dan berbulan-bulan nol kasus, kini memberlakukan berbagai bentuk penguncian yang dipicu oleh kasus varian Delta.
Pada Jumat (23/7/2021), negara bagian Victoria melaporkan 14 kasus baru yang didapat secara lokal dan Australia Selatan mencatat dua kasus selama 24 jam sebelumnya.
Selandia Baru mengumumkan akan menutup gelembung perjalanan bebas karantina dengan Australia selama dua bulan ke depan.
Pemerintah “Negeri Kiwi” menyatakan wabah Covid-19 di NSW "jelas tidak terkendali".
Morrison secara terbuka meminta maaf atas lambatnya peluncuran vaksinasi pada Kamis (22/7/2021).
Dia “tidak senang” dengan status program vaksinasi, dan menghubungkannya dengan gangguan awal pasokan vaksin AstraZeneca di negara itu.
Australian Technical Advisory Group on Immunization (Atagi) yang independen, juga disalahkan karena mengubah aturan tentang siapa yang harus menerima vaksin AstraZeneca.
Atagi mengatakan pada April bahwa Pfizer “lebih disukai” daripada AstraZeneca untuk mereka yang berusia di bawah 50 tahun, karena risiko pembekuan darah yang sangat rendah. Saran ini kemudian diperbarui untuk memasukkan orang-orang di bawah 60 tahun.
Baca juga: Pegawai Perusahaan Australia Libur Setengah Hari Saat Vaksin Covid-19
Namun, kelompok penasihat itu juga mengatakan saat itu AstraZeneca dapat diberikan kepada orang yang lebih muda, ketika "manfaatnya cenderung lebih besar daripada risikonya" dan "orang tersebut telah membuat keputusan yang tepat".
“Meskipun Australia saat ini memiliki transmisi komunitas Covid-19 yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali, ini dapat berubah, terutama dalam konteks tingkat penularan global yang tinggi, termasuk varian virus baru,” menurut Atagi melansir Guardian.
Menurutnya, risiko penyakit serius dan kematian di Australia tetap ada, bahkan ketika kontrol perbatasan dan tindakan lainnya berlanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.