CANBERRA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia mengumumkan, mereka telah menarik pasukan terakhirnya dari Afghanistan, mengakhiri 20 tahun kampanyenya di sana.
Sebelumnya pada April, "Negeri Kanguru" menyatakan akan memulangkan personel militer mereka yang tersisa di September.
Baca juga: Taliban Makin Kuat di Afghanistan, India Pulangkan Pejabat Konsulat
Kebijakan itu mengikuti sekutu mereka, AS, yang awalnya hendak mengakhiri operasi militer bertepatan dengan peringatan 11 September 2001.
Menteri Pertahanan Peter Dutton kepada Sky News menuturkan, 80 tentara Australia sudah dipulangkan "dalam beberapa pekan terakhir".
Dutton menegaskan, pemulangan pasukan itu bukan berarti mereka tidak akan menjadi bagian dalam kampanye bersama AS.
"Kami menganggap kepentingan kami sama pentingnya dengan kepentingan sekutu. Hanya saja, operasi ini terpaksa diakhiri," paparnya.
Dilansir AFP Minggu (11/7/2021), selama 20 tahun Australia sudah menerjunkan 39.000 tentara ke Afghanistan bersama AS dan NATO.
Dalam operasi yang menggulingkan Taliban tersebut, Canberra menggelontorkan miliaran dollar, dan kehilangan 41 serdadunya.
Sementara negara Pasifik tersebut tidak memberikan dampak signifikan, perang di sana sudah menimbulkan kontroversi.
Para veteran menuntut pemerintah untuk menggelar penyelidikan mengungkap banyaknya kasus bunuh diri di eks tentara Australia.
Militer maupun polisi juga menginvestigasi dugaan kejahatan perang yang dilakukan tentara elite mereka, Special Air Service.
Baca juga: Australia Siap Terjunkan Pasukan ke Afghanistan, Berdalih Cegah Terorisme
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.