NEW SOUTH WALES, KOMPAS.com - Negara bagian terpadat menyatakan kondisi "darurat nasional", ketika wilayahnya berjuang menahan lonjakan rekor varian Delta Covid-19 di tengah penguncian yang memengaruhi separuh negara.
Negara bagian New South Wales (NSW) mengumumkan 136 kasus baru Covid-19 yang didapat secara lokal pada Jumat (23/7/2021). Penularan komunitas terjadi berkelanjutan di antara pekerja esensial, termasuk di supermarket dan apotek.
Lebih dari setahun setelah dimulainya pandemi Covid-19, NSW telah memecahkan rekor jumlah kasus harian dalam beberapa hari berturut-turut.
Sementara Sydney berada di bawah tindakan penguncian paling ketat yang pernah diterapkan selama pandemi Covid-19.
Lebih dari 13 juta orang Australia, kira-kira setengah dari populasi negara itu, saat ini berada di bawah beberapa bentuk penguncian atau pembatasan, termasuk negara bagian Victoria dan Australia Selatan.
Pada Jumat (23/7/2021), Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian, menyerukan program vaksinasi massal yang mendesak di beberapa bagian Sydney.
Berejiklian memperingatkan bahwa wabah Covid-19 di kota itu akan membahayakan seluruh negara.
Covid-19 Australia terus meningkat, terlepas dari pembatasan yang telah menutup restoran, pub dan bar, toko ritel umum, sekolah, kantor, pusat kebugaran dan olahraga, dan membatasi orang keluar rumah.
Berejiklian mengatakan penyebaran terjadi di tempat kerja esensial seperti supermarket dan apotek. Padahal syarat tes Covid-19 wajib setiap tiga hari, diterapkan untuk pekerja penting di daerah yang paling parah terkena dampak.
Hanya 12 persen dari populasi Australia yang telah divaksinasi lengkap, dan menempati urutan terakhir dari 38 negara OECD untuk tingkat vaksinasi.
Kepala petugas kesehatan negara bagian, Dr Kerry Chant, mengatakan bahwa supermarket, logistik, dan petugas kesehatan di barat daya Sydney, banyak di antaranya berusia di bawah 40 tahun. Mereka kini harus divaksinasi sebagai prioritas.
Saat ini, populasi umum Australia di bawah 40 tahun tidak memenuhi syarat untuk divaksinasi. Pemerintah federal telah dikritik karena tidak mengamankan cukup pasokan vaksin Pfizer dan vaksin mRNA lainnya.
Pada Jumat (23/7/2021), Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan akan berusaha memberikan lebih banyak dosis vaksin ke NSW jika memungkinkan, dan selama tidak dengan mengorbankan negara bagian dan teritori lain.
“Kami tidak akan mengganggu program vaksinasi di seluruh negeri,” kata Morrison kepada wartawan di Canberra setelah salah satu pertemuan rutinnya dengan para pemimpin negara bagian dan teritori.
Tetapi dalam upaya untuk memastikan lebih banyak orang di NSW menerima dosis pertama vaksin Pfizer sesegera mungkin, Morrison mengungkapkan bahwa klinik di negara bagian akan memperpanjang jarak hingga enam minggu, sebelum orang mendapatkan dosis kedua.
Ketika ditanya apakah dia setuju dengan deskripsi rekannya di NSW tentang situasi saat ini sebagai keadaan darurat nasional, Morrison mengatakan telah memperlakukan Covid-19 dengan cara itu sejak pandemi dimulai awal tahun lalu.
Australia, yang sebelumnya menjadi pemimpin dunia dalam pemberantasan Covid-19, dengan kontrol perbatasan yang ketat dan berbulan-bulan nol kasus, kini memberlakukan berbagai bentuk penguncian yang dipicu oleh kasus varian Delta.
Pada Jumat (23/7/2021), negara bagian Victoria melaporkan 14 kasus baru yang didapat secara lokal dan Australia Selatan mencatat dua kasus selama 24 jam sebelumnya.
Selandia Baru mengumumkan akan menutup gelembung perjalanan bebas karantina dengan Australia selama dua bulan ke depan.
Pemerintah “Negeri Kiwi” menyatakan wabah Covid-19 di NSW "jelas tidak terkendali".
Morrison secara terbuka meminta maaf atas lambatnya peluncuran vaksinasi pada Kamis (22/7/2021).
Dia “tidak senang” dengan status program vaksinasi, dan menghubungkannya dengan gangguan awal pasokan vaksin AstraZeneca di negara itu.
Australian Technical Advisory Group on Immunization (Atagi) yang independen, juga disalahkan karena mengubah aturan tentang siapa yang harus menerima vaksin AstraZeneca.
Atagi mengatakan pada April bahwa Pfizer “lebih disukai” daripada AstraZeneca untuk mereka yang berusia di bawah 50 tahun, karena risiko pembekuan darah yang sangat rendah. Saran ini kemudian diperbarui untuk memasukkan orang-orang di bawah 60 tahun.
Namun, kelompok penasihat itu juga mengatakan saat itu AstraZeneca dapat diberikan kepada orang yang lebih muda, ketika "manfaatnya cenderung lebih besar daripada risikonya" dan "orang tersebut telah membuat keputusan yang tepat".
“Meskipun Australia saat ini memiliki transmisi komunitas Covid-19 yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali, ini dapat berubah, terutama dalam konteks tingkat penularan global yang tinggi, termasuk varian virus baru,” menurut Atagi melansir Guardian.
Menurutnya, risiko penyakit serius dan kematian di Australia tetap ada, bahkan ketika kontrol perbatasan dan tindakan lainnya berlanjut.
https://www.kompas.com/global/read/2021/07/24/092439270/negara-bagian-terpadat-australia-umumkan-darurat-nasional-covid-19