Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pemimpin Dunia: Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud

Kompas.com - 22/07/2021, 08:35 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

Pada 5 November 2011, Salman dipercaya menjabat sebagai Wakil Kedua Perdana Menteri, Menteri Pertahanan Arab Saudi, sekaligus anggota Dewan Keamanan Nasional (NSC).

Pengalamannya di kancah internasional dalam menjalin hubungan baik antar negara, membuatnya dipercaya memegang posisi-posisi penting itu.

Tentu saja memilih Salman adalah langkah yang tepat, karena saat menjabat, dirinya melanjutkan kebijakan kerajaan dalam mengintervensi situasi di Bahrain, yang tengah diguncang gerakan anti-pemerintahan.

Salman juga turut meningkatkan kekuatan pertahanan Saudi. Pada 2013, pengeluaran kerajaan kerajaan di bidang militer meningkat luar biasa, hingga mencapai 67 miliar dollar AS.

Salman jugalah yang kemudian memimpin militer Saudi, bergabung bersama AS dan negara Arab lainnya dan membentuk koalisi untuk melawan organisasi teroris ISIS di Irak dan Suriah pada 2014.

Hingga akhirnya, dirinya resmi diangkat sebagai pangeran mahkota pada 18 Juni 2012, menyusul kematian pangeran mahkota sebelumnya, Pangeran Nayef, sekaligus ditunjuk sebagai Wakil Pertama Perdana Menteri.

Baca juga: Arab Saudi dan Italia Berencana Maju Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2030

Penunjukkan Salman sebagai pangeran mahkota dipandang sejumlah pihak sebagai upaya Raja Abdullah untuk meneruskan reformasi di Arab Saudi.

Pangeran Salman juga diyakini akan lebih fokus meningkatkan ekonomi negara daripada melakukan perubahan politis.

Pada 27 Agustus 2012, Pengadilan Kerajaan mengumumkan bahwa Pangeran Salman ditunjuk untuk menjalankan tugas urusan negera selama Raja Abdullah keluar negeri.

Selama menjadi pangeran mahkota, Salman dikenal dengan kedermawanannya terhadap negara-negara Muslim yang miskin, seperti Somalia, Sudan, Bangladesh, dan Afghanistan.

Hingga akhirnya pada 23 Januari 2015, saat berusia 79 tahun, Pangeran Salman resmi naik takhta, menggantikan kakak tirinya, Abdullah, yang meninggal akibat pneumonia.

Raja Salman pun langsung menunjuk saudara tirinya, Pangeran Muqrin sebagai putra mahkota.

Namun selang tiga bulan kemudian, Raja Salman mencopotnya dari posisi pangeran mahkota dan menunjuk keponakannya, Muhammad bin Nayef sebagai calon penggantinya.

Pda Juni 2017, perubahan kembali terjadi. Raja Salman mengganti posisi putra mahkota dengan putra kandungnya, Mohammed bin Salman, hingga saat ini.

Baca juga: Mohammed bin Salman, Pangeran Saudi yang Dikaitkan dengan Pembunuhan Jamal Khashoggi

Saat menjabat, selain merombak kabinet, Raja Salman juga mengatur ulang susunan sekretariat pemerintahan, dari semula berjumlah 11 menjadi hanya dua saja, yakni Dewan Politik dan Keamanan (CPSA) dan Dewan Perekonomian dan Pembangunan (CEDA).

Saudi pun tak ragu mengambil tindakan intervensi militer dan melibatkan diri dalam konflik di Yaman saat Raja Salman menjabat.

Pada Maret 2015, Raja Salman memerintahkan serangan militer terhadap kelompok Houthi di Yaman, dan jadi aksi pertama Angkatan Udara Saudi terhadap negara lain, sejak Perang Teluk pada 1990-1991.

Hingga saat ini, Salman bin Abdulaziz yang berusia 85 tahun, telah menikah hingga tiga kali dan memiliki 13 orang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com