Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Radioaktif Paling Berbahaya di Dunia Ada di Chernobyl, Pancarkan "Panas dan Kematian"

Kompas.com - 20/07/2021, 18:36 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Limbah radioaktif paling berbahaya di dunia kemungkinan besar adalah apa yang disebut "Kaki Gajah" atau "Elephant's Foot".

Ini adalah julukan untuk zat bernama korium, yang terbentuk dan menjadi besar saat bencana nuklir Chernobyl.

Dilansir Lifehack, kaki gajah berawal dari aliran padat pasca-kehancuran nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl pada 26 April 1986.

Kecelakaan itu terjadi selama uji rutin ketika listrik melonjak. Memicu pemadaman darurat yang tidak berjalan sesuai rencana.

Baca juga: Aktivitas Nuklir Muncul Lagi di Chernobyl, Ilmuwan Lakukan Pemantauan

Saat insiden terjadi, suhu inti reaktor naik dan menyebabkan lonjakan daya yang lebih besar. Batang kendali yang seharusnya bisa mengatur reaksi, terlambat membantu.

Panas dan tenaga naik ke titik di mana air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor menguap. Ini menghasilkan tekanan yang menghancurkan rakitan reaktor dalam ledakan yang kuat.

Akibat tidak adanya cara untuk mendinginkan reaksi, suhu menjadi tidak terkendali. Ledakan kedua melemparkan bagian inti radioaktif ke udara, menghujani area tersebut dengan radiasi dan memicu kebakaran.

Inti pun mulai mencair, menghasilkan material yang menyerupai lava panas.

Saat "lumpur cair" ini mengalir melalui pipa-pipa yang tersisa dan beton yang meleleh, zat ini mengeras menjadi massa yang menyerupai kaki gajah atau, bagi beberapa pengamat, Medusa, Gorgon yang mengerikan dari mitologi Yunani.

Dan inilah yang disebut sebagai limbah radioaktif yang paling berbahaya di dunia.

Baca juga: 35 Tahun Peristiwa Chernobyl, Bagaimana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Itu Bisa Meledak?

Kaki Gajah bukanlah sisa-sisa bahan bakar nuklir. Sebaliknya, itu adalah massa beton yang meleleh, pelindung inti, dan pasir, yang semuanya bercampur menjadi satu.

Bahan tersebut dinamai corium sesuai dengan porsi reaktor yang memproduksinya.

Kaki Gajah berubah seiring waktu, mengeluarkan debu, retak, dan membusuk. Meskipun demikian, benda ini tetap terlalu panas untuk didekati manusia.

Ilmuwan menganalisis komposisi corium untuk menentukan bagaimana ia terbentuk dan bahaya sebenarnya yang diwakilinya.

Mereka mempelajari bahwa bahan tersebut terbentuk dari serangkaian proses, dari peleburan awal inti nuklir menjadi Zirkaloy, yang dilapisi dengan campuran pasir dan silikat beton, hingga laminasi akhir saat lava meleleh melalui lantai, untuk kemudian mengeras.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com