Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris Akhirnya Pilih Isolasi Diri Lagi Setelah Diprotes Publik

Kompas.com - 19/07/2021, 08:10 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Bloomberg

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhirnya setuju untuk mengisolasi diri setelah terpapar Covid-19.

Perubahan keputusannya untuk menghindari kebijakan isolasi diri, ini dilakukan sehari sebelum pemerintahnya berniat mencabut pembatasan virus yang tersisa di Inggris.

Baca juga: Menteri Kesehatan Inggris Positif Covid-19, Alami Gejala Ringan

Sebelumnya Johnson telah dihubungi terkait kontak dengan positif Covid-19, oleh program uji dan penelusuran Inggris, yang dirancang untuk membatasi penyebaran virus.

Tapi Minggu pagi (17/7/2021), kantor Johnson mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia dan Menteri Keuangan Rishi Sunak tidak akan mengisolasi diri.

Keputusan itu diambil bahkan setelah kasus harian Inggris mencapai enam bulan tertinggi pada Sabtu (16/7/2021).

Sebagai gantinya, mereka akan mengambil bagian dalam program percontohan yang terbuka untuk beberapa menteri, dan 20 organisasi di seluruh Inggris. Program ini memungkinkan individu terus bekerja, lalu kembali mengisolasi diri saat tidak bekerja.

Keputusan Johnson memicu reaksi keras dari Partai Buruh dan anggota masyarakat. Menteri kabinet Robert Jenrick terpaksa membela keputusan itu pada acara TV politik pada Minggu (17/7/2021).

Tapi dalam waktu tiga jam, kantor Johnson mengumumkan keputusan itu telah dibatalkan.

Baca juga: PM Inggris Keluarkan Peringatan Jelang Pengumuman Pelonggaran Pembatasan Covid-19

Johnson juga merilis sebuah video di Twitter yang mengatakan bahwa dia hanya "secara singkat" mempertimbangkan menjalani program percontohan tersebut.

“Kami memang melihat secara singkat gagasan kami mengambil bagian dalam skema percontohan, yang memungkinkan orang untuk menguji setiap hari. Tetapi saya pikir jauh lebih penting bahwa semua orang mematuhi aturan yang sama,” kata Johnson dalam video dari tempat pengasingannya di Checkers melansir Bloomberg.

“Itulah mengapa saya akan mengasingkan diri sampai 26 Juli.”

Sunak mengatakan di Twitter bahwa dia mengaku “merasa bersalah melakukan aturan yang berbeda dengan kebanyakan orang.”

Langkah itu dilakukan sehari sebelum pemerintah Johnson mencabut pembatasan virus corona untuk Inggris. Untuk saat ini, perubahan itu tidak termasuk mengubah ketentuan tentang isolasi ketika kontak dengan kasus positif.

Menurut Mail on Sunday, Johnson awalnya bermaksud berpidato untuk menandai berakhirnya pembatasan pada Senin (19/7/2021), di tempat yang tidak disebutkan namanya yang digunakan oleh pemimpin Perang Dunia II Winston Churchill.

Tetapi rencana itu telah dibatalkan karena tingkat kasus virus yang melonjak.

Baca juga: Inggris Minta Suporter Italia Tak Nonton Final Euro di London

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com