ERFSTADT, KOMPAS.com - Banjir Eropa barat yang menerjang Jerman, Belgia, dan Belanda sangat parah, sampai menghanyutkan mobil, merusak bangunan, dan menewaskan ratusan orang.
Hingga Minggu (18/7/2021) setidaknya 183 orang tewas akibat banjir Jerman dan Belgia. Jumlah korban dikhawatirkan masih terus bertambah.
Di Jerman barat sendiri korban tewas mencapai 143 orang.
Baca juga: UPDATE: Korban Tewas Banjir Jerman dan Belgia Capai 170 Orang
Banjir Eropa juga melanda Salzburg, kota di Austria yang berbatasan dengan Jerman, sampai membuat penghuni sejumlah bangunan harus dievakuasi.
#Hallein: Strong downpour has led to an ongoing and fast-moving flash flood in the Austrian town of Hallein, Salzburg. Several buildings are reported to have been evacuated. pic.twitter.com/9tJFAbLzcp
— I.E.N. (@BreakingIEN) July 17, 2021
Melansir Sky News pada Sabtu (17/7/2021), bendungan dekat Cologne di region Rhine-Westphalia Utara, Jerman, rusak akibat tekanan besar pada struktur bangunan dari debit air yang terus meningkat
Warga setempat akhirnya dievakuasi karena ada kemungkinan bendungan bakal hancur.
Petugas juga memperingatkan tentang ancaman kabel putus di jalan, dan meminta warga yang hanya menonton untuk menyingkir.
NEW ???? About 60 dead, dozens missing, thousands out of power after devastating floods in Germany
— Insider Paper (@TheInsiderPaper) July 15, 2021
Menteri region Rhine-Westphalia Utara Armin Laschet mengungkapkan, banyak orang hendak membantu upaya penyelamatan.
"Saya ingin berterima kasih kepada mereka yang menjadi relawan. Jerman akan berbuat sekuat mungkin untuk mengoordinasikan pendanaan secepatnya," janjinya.
Apalagi berdasarkan keterangan pakar meteorologi, daerah barat Eropa menerima hujan setara dua bulan hanya dalam dua hari.
Baca juga: Agar Terhindar dari Banjir, Begini Persiapan yang Dilakukan Swiss
Currently Western Europe is seeing “worst flood in a century". Especially Germany & Belgium. Many cities are facing heavy rains in Luxembourg and the Netherlands. Whereas in Canada heatwaves are making new records. Not good signs. pic.twitter.com/JtzWcoBhkN
— Parveen Kaswan, IFS (@ParveenKaswan) July 17, 2021
"Perubahan iklim bukan lagi isu abstrak. Kita mengalaminya secara menyakitkan," ujar Dreyer seraya menyerukan percepatan penanganan.
Sekitar 15.000 polisi, tentara dan pekerja layanan darurat dikerahkan di Jerman untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
Pejabat di distrik Ahrweiler Jerman barat mengatakan sekitar 1.300 orang belum ditemukan.