Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah UEA, Filipina Berencana Larang Pelancong Indonesia Masuk Negaranya

Kompas.com - 12/07/2021, 12:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Uni Emirat Arab (UEA) secara resmi melarang pelancong dari Indonesia dan Afghanistan memasuki negaranya pada Senin (11/7/2021).

Melansir The New Arab, keputusan tersebut terkait dengan pencegahan penyebaran Covid-19.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, negara tersebut juga melarang masuknya para wisatawan yang pernah mengunjungi kedua negara tersebut selama 14 hari terakhir.

Baca juga: Terkait Covid-19, UEA Larang Pelancong dari Indonesia dan Afghanistan Masuk

Melansir Gulf News, Sabtu (10/7/2021), warga negara UEA juga dilarang bepergian ke Indonesia dan Afghanistan.

Namun, aturan tersebut dikecualikan bila berkaitan dengan misi diplomatik antara UEA dengan Indonesia dan Afghanistan.

Para staf yang bekerja untuk kedutaan UEA di kedua negara itu. Staf kedutaan Indonesia maupun Afghanistan di UEA juga tidak terkena aturan terbaru itu.

Kelompok lain yang mendapat pengecualian dalam aturan terbaru tersebut adalah pemegang visa tinggal emas dan perak, pengusaha yang sudah mendapat persetujuan, dan karyawan di sektor esensial.

Baca juga: Pakar: Covid-19 di Indonesia Bisa Seburuk India, tapi Faskes Tak Sekuat India

Selain UEA, Filipina juga berencana menangguhkan kedatangan para pelancong dari Indonesia dan Malaysia.

Rencana tersebut mengemuka untuk menahan penyebaran varian Delta dari luar negeri ke Filipina sebagaimana dilansir CNN Philippines, Rabu (7/7/2021).

Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque III mengatakan, Satuan Tugas Antar-Lembaga untuk Manajemen Penyakit Menular akan membahas rencana tersebut.

CNN Philippines melaporkan, Filipina secara total telah menangguhkan kedatangan para pelancong dari tujuh negara.

Baca juga: Dukung Indonesia Perangi Covid-19, Singapura Kirim Paket Bantuan

“Indonesia dan saya kira juga Malaysia (mungkin termasuk) karena kedekatan negara-negara tersebut dengan bagian selatan Filipina,” kata Duque.

Dia mengatakan, kelompok penasihat teknis ahli kesehatan akan membuat rekomendasi resmi kepada gugus tugas itu.

"Kemungkinan itu selalu ada. Ingatlah bahwa varian Delta terdeteksi di 85 hingga 90 negara di seluruh dunia," kata Duque.

Baca juga: Media Jepang Beritakan 10 Warga Negaranya Meninggal di Indonesia karena Covid-19

Sementara itu, Hong Kong sudah melarang penerbangan penumpang dari Indonesia sejak 26 Juni lalu.

Keputusan tersebut diambil dikarenakan Hong Kong menempatkan Indonesia sebagai negara berisiko sangat tinggi terkait virus corona.

Pemerintah Hong Kong menyampaikan, penangguhan penerbangan dilakukan setelah jumlah kasus Covid-19 yang diimpor dari Indonesia melewati ambang batas yang ditetapkan.

Melansir Reuters, Hong Kong juga telah melarang kedatangan dari India, Nepal, Pakistan, dan Filipina.

Baca juga: Banyak Hoaks Soal Covid-19 di Indonesia, Hati-hati Terima Informasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com