Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KISAH MISTERI: Pos Jaga The Rock, Makam yang Terlupakan di Medan Perang Afghanistan

Kompas.com - 09/07/2021, 04:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Lena tahu bahwa matanya mungkin telah mempermainkannya dengan jarak sejauh itu. Jadi dia mengambil pencitraan termal, dan mencoba lagi untuk menemukan orang yang tampaknya telah menghilang.

Lena beralih kembali ke kacamata penglihatan malam, dan segera sosok itu tampak seolah-olah telah menempuh jarak 100 meter lebih dekat dalam hitungan detik.

Namun masih belum ada tanda-tanda tanda panas tubuh pada pencitraan termal. Lena bolak-balik di antara dua alat optik itu, berusaha menemukan sosok itu.

Segera, Lena merasakan tepukan bahu khas Sersan Green, dan mengambil napas dalam-dalam. Tetapi ketika dia berbalik, tidak ada seorang pun di sana.

Pada saat itulah Lena sadar bahwa Zolik pergi karena alasan yang benar.

Seiring berlalunya hari ke minggu ke bulan, bisikan Rusia menjadi bagian dari rutinitas normal bagi marinir AS.

Jika seseorang ditempatkan di pos senapan mesin, atau jaga larut malam, kemungkinan besar mereka akan terkena "mantra dingin" atau bisikan aneh. Bisikan akan selalu dalam bahasa Rusia.

Semua orang, pada satu titik, mengalami kejadian supernatural ini. Mungkin tidak sekaligus, tapi itu adalah sesuatu yang dibahas secara terbuka oleh tim itu.

Baca juga: Tentara Afghanistan yang Kabur ke Tajikistan Akhirnya Dipulangkan

Malam terakhir

Akhirnya tiba malam terakhir pasukan itu di The Rock Afghanistan. Tapi, yang mereka hadapi kini bukan sekedar bisikan Rusia biasa yang sudah terdengar normal.

Mereka seolah-olah benar-benar diajak berperang.

Kejadian di malam terakhir justru jauh lebih buruk dari semua kejadian aneh yang pernah mereka rasakan.

Semua perangkat komunikasi mereka mati dan kemudian... suara serangan dimulai.

Suara tembakan senapan mesin, hingga RPG, terdengar secara bersamaan menghujani mereka. Mereka menyebutnya “mimpi buruk kru yang terburuk!”

Mereka pada dasarnya mengira telah benar-benar diserang oleh Taliban tanpa ada cara untuk meminta bantuan apapun, karena komunikasi yang mati.

Tapi, saat mereka mengintai daerah itu, tidak ada tanda-tanda ada orang di sekitar.

Setelah beberapa penelitian, kru mengetahui bahwa Rusia telah membunuh Mujahidin yang telah menggunakan The Rock sebagai tempat persembunyian.

Taliban kemudian mengeksekusi tentara Rusia di tempat itu sebagai hukuman.

Ketika Marinir AS mengklaim lokasi itu sebagai pos terdepan, mereka mengubur mayat-mayat langsung ke tanah. Pos terdepan itu benar-benar makam raksasa.

Saat pasukan keluar dari The Rock, mereka mengaku rasanya seperti perayaan hari raya besar.

Mereka mengaitkan semua kejadian supranatural yang dialami pasukan dengan kuburan di bawah mereka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com