Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Tak Akui Sinovac dalam Program Vaksinasi Nasional

Kompas.com - 07/07/2021, 12:22 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SINGAPURA, KOMPAS.com – Singapura tidak memasukkan orang-orang yang telah menerima vaksin Sinovac ke dalam program vaksinasi nasionalnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura pada Rabu (7/7/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Kementerian tersebut menambahkan, untuk saat ini hanya orang-orang yang divaksin dengan vaksin Moderna dan Pfizer- BioNTech terhitung sebagai orang yang sudah divaksin.

Baca juga: 7 Alasan Singapura Berani Hidup Bersama Covid-19, Tidak Semua Negara Bisa Tiru

"Angka vaksinasi nasional hanya mencerminkan mereka yang divaksinasi di bawah program vaksinasi nasional," kata Kementerian Kesehatan Singapura.

Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan, vaksin Sinovac bukan bagian dari program vaksinasi nasional Singapura.

Kementerian tersebut juga menuturkan pihaknya masih menunggu data penting dari perusahaan Sinovac.

Penerima vaksin Sinovac juga tidak dibebaskan dari peraturan bebas tes Covid-19 sebelum menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.

Baca juga: Menkes Singapura: Covid-19 Akan seperti Flu Biasa, Masker dan Vaksin Kunci Utama


Hanya mereka yang telah menyelesaikan vaksinasi lengkap dengan Moderna atau Pfizer yang dibebaskan dari tes Covid-19 untuk menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.

Kendati demikian, Singapura telah mengizinkan pemakaian vaksin Sinovac di klinik-klinik swasta khusus, setelah persetujuan penggunaan darurat oleh WHO.

Klinik swasta terpilih dapat memanfaatkan stok 200.000 dosis vaskin Sinovac di Singapura.

Baca juga: Hidup Bersama Covid-19, Warga Singapura Mungkin Bisa ke Luar Negeri Lagi Akhir 2021

Sekitar 3,7 juta orang, atau sekitar 65 persen dari populasi “Negeri Singa”, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer- BioNTech atau Moderna.

Kedua vaksin tersebut telah menunjukkan tingkat efikasi lebih dari 90 persen dalam uji klinis.

Direktur Layanan Medis Singapura Kenneth Mak mengatakan, ada bukti dari negara lain yang menunjukkan ada orang yang masih terinfeksi virus corona meski sudah diberi vaksin Sinovac.

"Ada risiko yang signifikan dari terobosan vaksin," katanya.

Baca juga: New Normal Singapura: Gejala Ringan Covid-19 Cukup Isoman di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com