Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hidup Billy Cosby: Tukang Semir Sepatu yang Tenar Jadi Komedian, tapi Hancur oleh Kasus Pelecehan Seksual

Kompas.com - 02/07/2021, 19:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

"Oke. Dia kulit putih. Aku Negro. Dan kita berdua melihat hal-hal dengan cara yang sama. Itu pasti berarti kita mirip. Benar kan? Jadi kupikir begini, saya melakukan banyak hal untuk hubungan antar-ras yang baik."

The Cosby Show, yang diluncurkan oleh NBC pada 1984 dan ditayangkan selama 8 musim, merupakan kesuksesan terbesarnya dan menjadikannya sebagai karakter populer.

Berdasarkan karakternya itu, penggambaran Cosby tentang seorang dokter yang berpendidikan dan kaya raya, Heathcliff "Cliff" Huxtable, dan upayanya membesarkan 5 anak kecil mirip dengan hidupnya sendiri.

Peran istri dalam serial terkenal itu, Claire, secara longgar didasarkan pada istrinya sendiri, Camille, yang dinikahinya pada 1964.

Serial komedi situasi ini ditonton oleh sekitar 30 juta pemirsa setiap minggunya. Pada 1989, serial ini menghasilkan 4 juta dollar AS (Rp 58 miliar) sebulan untuk hak sindikasi saja.

Ketika serial ini dihentikan pada 1992, Cosby memulai sejumlah proyek, di antaranya peran dalamn beberapa film, tetapi tidak pernah dapat meniru kesuksesan The Cosby Show.

Pada 2013, ia menerima sambutan hangat untuk acara stand-up TV pertamanya dalam 30 tahun, yang membuatnya gelar tur pertunjukan di banyak kota.

Namun upayanya untuk kembali menjadi berantakan tatkala sejumlah perempuan melancarkan tuduhan kepadanya atas kasus penyerangan seksual hampir 30 tahun silam.

Baca juga: Predator Seksual Dorong Istri ke Tebing Saat Bulan Madu di Bali

Apa tuduhannya?

Tuduhan itu pertama kali muncul pada 2005, ketika Andrea Constand, yang saat itu menjabat Direkur Operasi Bola Basket perempuan di Universitas Temple, Philadelphia, mengatakan dia dibius dan dianiaya oleh sang bintang di rumahnya, setahun sebelumnya.

Jaksa menolak untuk mengajukan tuntutan, dengan alasan kurangnya bukti, tetapi Constand mengajukan kasus perdata terhadap sang komedian.

Tiga belas perempuan, 12 di antaranya tetap tidak mau disebut jati dirinya alias anonim, bersedia menjadi saksi, dan masing-masing dengan laporan yang sama, yaitu kekerasan seksual.

Cosby membantah semua tuduhan, yang disebut pengacaranya "tidak masuk akal", dan perkara itu diselesaikan di luar pengadilan pada 2006 untuk jumlah yang tidak diungkapkan.

Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa saksi dalam kasus Constand menceritakan kisahnya kepada media.

Namun, tuduhan itu tidak dilaporkan secara lengkap sampai rencana kembalinya Cosby di TV mendorongnya kembali menjadi pusat perhatian.

Lebih dari 50 perempuan menuduh sang bintang melakukan serangan seksual atau pemerkosaan, tetapi karena batasan waktu kasus, hanya satu orang, Andrea Constand membawa kasus tersebut ke pengadilan pidana.

Para pengacara Cosby secara konsisten membantah berbagai tuduhan itu, dan menanyakan mengapa para perempuan itu tidak mengajukan gugatan hukum pada saat mereka mengatakan dirinya diserang.

Pada 2014, Cosby mengatakan dia tidak menanggapi berbagai tuduhan atas dirinya di depan umum, karena "seorang pria tidak harus menjawab sindiran".

Namun tak lama kemudian, dokumen pengadilan yang sebelumnya tidak terlihat dari 2005 terungkap dan menunjukkan bahwa dia mengakui mendapatkan obat penenang untuk diberikan kepada para perempuan-perempuan muda yang ingin diajaknya berhubungan seks.

Obat penenang, yang disebut Quaaludes, membuat orang tidak bisa bergerak.

Tuduhan itu mengganggu harapannya untuk kembali ke bisnis pertunjukan.

Stasiun kabel TV Land membatalkan The Cosby Show, beberapa acara stand-upnya dibatalkan dan pengunjuk rasa muncul di acara yang masih dia tonton.

Patungnya dipindahkan dari taman MGM Hollywood Studios di Florida, dan beberapa perguruan tinggi mencabut gelar kehormatan yang mereka berikan kepadanya.

Potretnya diturunkan dari dinding di almamaternya, Temple University di Philadelphia, dan dia mengundurkan diri dari dewan pengawas.

Baca juga: PBB: Kekerasan Seksual dan Kelaparan Jadi Strategi Perang di Tigray

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com