Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Misteri Partai Komunis China yang Selalu Dirahasiakan dari Publik

Kompas.com - 01/07/2021, 15:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Partai Komunis China (PKC) merayakan hari jadinya yang ke-100 pada Kamis (1/7/2021), dengan sejumlah hal yang tetap disembunyikan dari publik.

PKC juga mengontrol ketat informasi yang keluar dari mereka, mengawasi, dan menindak para pembangkang.

Berikut adalah lima hal yang disembunyikan Partai Komunis China, dan melarang publik "Negeri Panda" membicarakannya.

Baca juga: Kenapa 92 Juta Orang Gabung Partai Komunis China? Ini Alasan Para Anggota

1. Siapa saja anggotanya?

Partai Komunis China mengklaim punya 95,1 juta anggota, tetapi daftar nama lengkapnya tidak pernah dipublikasikan.

Proses pendaftaran juga tidak mudah. Ada aplikasi dua tahun yang ketat, untuk menilai apakah pendaftar memiliki riwayat yang bersih.

PKC adalah partai politik terbesar kedua di dunia, setelah BJP (Bharatiya Janata Party) yang dipimpin Perdana Menteri India Narendra Modi dengan klaim memiliki 180 juta anggota.

Dari angka terbaru yang dirilis oleh Departemen Organisasi PKC, hanya 6,5 juta anggota yang merupakan buruh dan 25,8 juta adalah pekerja pertanian.

Selain itu adalah mayoritas 41 juta profesional kerah putih dan 19 juta pensiunan kader.

“Pada konferensi tingkat tertinggi perwakilan partai, kita dapat melihat bahwa itu murni parpol yang terdiri dari kelas birokrat,” kata analis politik yang berbasis di Beijing, Wu Qiang, kepada AFP.

2. Bagaimana pendanaannya?

Suasana perayaan peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Lapangan Tiananmen, Beijing, Kamis, (1/7/2021).AP PHOTO/NG HAN GUAN Suasana perayaan peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Lapangan Tiananmen, Beijing, Kamis, (1/7/2021).
Anggaran PKC juga tidak dipublikasikan, sedangkan membicarakan kekayaan pribadi para pemimpinnya adalah topik yang sangat sensitif.

Anggota PKC menyumbang hingga dua persen dari pendapatan mereka ke pundi-pundi partai.

Pada 2016, sebuah jurnal resmi melaporkan bahwa jumlah total kontribusi untuk tahun sebelumnya adalah 7,08 miliar yuan.

Akan tetapi kontribusi anggota hanya sebagian kecil dari pendapatannya.

Partai Komunis China secara langsung mengelola perusahaan, hotel, dan pabrik, kata Jean-Pierre Cabestan dari Universitas Baptis Hong Kong.

Gaji dan tunjangan para pemimpinnya juga masih misteri.

Penyelidikan Bloomberg pada 2012 memperkirakan kerabat dekat Presiden Xi Jinping memiliki aset senilai miliaran yuan.

Baca juga: Ulang Tahun ke-100 Partai Komunis China, Xi Jinping Janjikan Reunifikasi Taiwan

3. Berapa banyak korbannya?

Dalam file foto tanggal 5 Juni 1989 ini, seorang pria yang kemudian dijuluki Tank Man, berdiri sendirian di depan barisan tank yang menuju ke timur di Changan Blvd Beijing, di Lapangan Tiananmen, Beijing. AP PHOTO/JEFF WIDENER Dalam file foto tanggal 5 Juni 1989 ini, seorang pria yang kemudian dijuluki Tank Man, berdiri sendirian di depan barisan tank yang menuju ke timur di Changan Blvd Beijing, di Lapangan Tiananmen, Beijing.
Sebagian besar sejarawan luar China memperkirakan, sekitar 40-70 juta orang di "Negeri Panda" tewas akibat kebijakan partai tersebut sejak berkuasa pada 1949.

Penyebab kematiannya termasuk eksekusi internal, kebijakan ekonomi Mao Zedong yang menyebabkan puluhan juta orang meninggal karena kelaparan, penindasan di Tibet, Revolusi Kebudayaan selama satu dekade, dan Pembantaian Tiananmen 1989.

China juga berulang kali dituduh mengambil paksa organ dari para tahanan, dan khususnya anggota gerakan spiritual Falun Gong yang mereka larang, tetapi selalu dibantah keras oleh Beijing.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan, sekitar satu juta orang Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang ditangkap lalu dijebloskan ke kamp-kamp interniran, di samping klaim sterilisasi paksa dan kerja paksa.

4. Siapa lawannya?

Presiden China Xi Jinping berpidato dalam upacara peringatan 100 tahun Partai Komunis China di Beijing, China, Kamis (1/7/2021). Partai Komunis China merayakan ulang tahun ke-100 dengan beragam acara.LI XUEREN/XINHUA via AP PHOTO Presiden China Xi Jinping berpidato dalam upacara peringatan 100 tahun Partai Komunis China di Beijing, China, Kamis (1/7/2021). Partai Komunis China merayakan ulang tahun ke-100 dengan beragam acara.
Ratusan ribu aktivis, pengacara, dan pembela hak telah ditahan atau ditangkap selama bertahun-tahun di China.

Di bawah komando Xi, ruang bagi masyarakat sipil diperketat.

Lebih dari satu juta pejabat dihukum dalam tindakan kerasnya melawan korupsi, meski para kritikus mengatakan kampanye itu juga menjadi kedok untuk membasmi saingan politik.

Pada 2015 ratusan pengacara dan aktivis HAM ditangkap, lalu di Hong Kong puluhan orang didakwa dengan UU keamanan nasional yang mengkriminalisasi apa pun yang dianggap subversi.

PKC memang memiliki dukungan besar, tetapi kontrol ketat atas media dituding membuat mereka minim kritik dan bisa mengendalikan diskusi online.

Baca juga: Seabad Partai Komunis China, Xi Jinping Kenang Perjuangan Mao Zedong

5. Pertemuan rahasia

Museum Partai Komunis China.Xinhua/Ju Huanzong Museum Partai Komunis China.
Pertemuan PKC termasuk kongres lima tahunan yang biasanya berakhir dengan adopsi keputusan hampir bulat.

Pertemuan tingkat tinggi dari 200 anggota Komite Sentral berlangsung di balik pintu tertutup.

Televisi pemerintah biasanya menyiarkan pembacaan yang disetujui secara resmi kemudian.

Lalu jika ada perdebatan tidak dipublikasikan.

"Menyembunyikan ketegangan internal memungkinkan Partai Komunis China untuk menampilkan wujud tangguh kepada musuh-musuhnya dan orang-orang China," jelas Cabestan.

Sifatnya yang tertutup membuat Partai Komunis China menjadi masyarakat rahasia terbesar di dunia, katanya.

Baca juga: Gegap Gempita Perayaan Ulang Tahun ke-100 Partai Komunis China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com