KUWAIT CITY, KOMPAS.com - Polisi Kuwait menangkap seorang warga Mesir karena mengomel tentang cuaca buruk dan badai debu secara online.
Penangkapan itu terjadi setelah negara itu melanjutkan tindakan kerasnya terhadap kebebasan berekspresi, terutama di media sosial.
Baca juga: Disetrum hingga Menjepit Penis, Penyiksaan di Penjara Bawah Tanah Ukraina oleh Rusia
Pada Minggu (27/6/2021), Menteri Dalam Negeri Kuwait mengatakan bahwa pria dari video "ofensif" itu ditangkap dan ditahan, di mana mereka akan "mengambil tindakan hukum yang diperlukan terhadapnya," menurut ABC News.
Dalam video TitTok yang diunggah pria itu, pekerja migran ini terlihat mengeluh tentang badai pasir yang melanda Kuwait selama beberapa hari terakhir.
"Saya sedang dalam badai debu sekarang, saya benar-benar tidak bisa melihat apa pun di depan saya," kata pria itu dalam video kamera dasbor yang menunjuk ke jalan raya.
“Baik, Kuwait, baiklah,” lanjutnya dengan kata umpatan berbahasa Arab.
The skyscrapers in Kuwait City, Kuwait, disappeared into the hazy, orange sky due to a massive dust storm sweeping the region late last week. https://t.co/QI0XYJB1bd pic.twitter.com/H8lZIDgNhq
— AccuWeather (@accuweather) June 22, 2021
Baca juga: Seorang Pria Spanyol Didakwa 15 Tahun Penjara Setelah Bunuh, Mutilasi, dan Makan Jasad Ibunya
Sementara itu, di media sosial, kemarahan tumbuh di antara orang-orang yang tidak menyetujui pembatasan kebebasan berbicara, dan perlakuan buruk terhadap pekerja migran.
Sebagai protes, banyak yang mengunggah video mereka sendiri, mengoceh tentang cuaca seperti yang dilakukan pria itu, menurut laporan Ny Daily News pada Selasa (29/6/2021),
Kuwait, sebuah sheikdom kecil, yang merupakan rumah bagi banyak pekerja migran dari seluruh Afrika, Asia Tenggara, dan sebagian Timur Tengah.
Negara ini terus-menerus menggunakan undang-undang kejahatan dunia maya untuk menangkap mereka yang mengkritik polisi dan pembangkang politik.
Baca juga: Istri El Chapo Mengaku Bersalah Selundupkan Narkoba ke AS, Penjara Seumur Hidup Menanti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.