KOMPAS.com - Dulu namanya disegani di industri hiburan. Wajahnya mendominasi layar kaca. Penggemar bertebaran. Sensasinya jadi konsumsi.
Tapi, sejak 2008, nasibnya berubah 180 derajat. Pengadilan menganggapnya "tak bisa mengambil keputusan tentang hidupnya". Segala keputusan penting hidupnya, bergantung pada wali.
Tebaran sensasi menjadi ironi. Dialah Britney Spears yang malang.
Baca juga: Britney Spears Bakal Buka Suara tentang Kasus Konservatori di Pengadilan
Penyanyi jebolan Disney Club ini, secara hukum terikat perwalian yang membuatnya kehilangan kebebasan.
Selama puluhan tahun, segala aspek kehidupannya diatur oleh Jamie Spears, ayahnya, dan seorang pengacara.
Hukum AS mengatur hal yang dinamakan konservatori ini. Diberikan khusus untuk mereka yang tidak dapat membuat keputusan sendiri, karena menderita demensia atau penyakit mental lainnya.
Dalam kasus Britney, perwaliannya dibagi menjadi dua, yakni untuk urusan tanah/keuangan dan urusan pibadinya.
Berdasarkan perjanjian hukum ini, ia tidak lagi mengendalikan keuangannya sejak 2008.
Britney pun tidak lagi sepenuhnya menjadi "Britney".
Baca juga: Mengapa Britney Spears Harus Terikat Konservatori?
Tapi, pelantun "Baby One More Time" ini seolah melawan balik pasca-puluhan tahun "terkurung". Rabu (23/6/2021), Britney berbicara di pengadilan untuk pertama kalinya.
Agustus tahun lalu, pengacara yang ditunjuk pengadilan memang mengajukan untuk menghapus ayahnya, Jamie, sebagai konservator tanah miliknya.
Setelah proses panjang itu, Britney muncul dalam penampilan perdananya yang menyakitkan di pengadilan via Zoom. Dia tak sungkan meminta kesaksiannya digelar terbuka dan didengar semua orang.
"Mereka telah melakukan pekerjaan yang cukup baik dengan mengeksploitasi hidup saya," ujar Britney.
Baca juga: Britney Spears Naik Pitam, Sebut Film Dokumenter tentang Dirinya Munafik
Dilansir Rolling Stone, perempuan kelahiran Missisipi ini menunjukkan sisi lain dari 13 tahun terakhir hidupnya--yang terang-terangan dikendalikan konservatori pimpinan ayahnya.
Britney, menyatakan bahwa setiap klaim yang menuduhnya menderita demensia adalah salah.
Buktinya, semua koreografi penarinya diajar langsung olehnya.