Remaja Pria Diamuk dan Akan Diusir Ibunya Gara-gara Suntik Vaksin Covid-19

LONDON, KOMPAS.com - Seorang remaja pria diamuk dan diancam diusir dari rumah oleh ibunya, saat mengatakan bahwa ia mendapatkan suntikan pertama vaksin virus corona.

Ibu remaja itu adalah seorang anti-vaksin Covid-19, yang langsung emosi ketika remaja itu cerita ia telah disuntikan vaksin, seperti yang dilansir dari The Sun pada Kamis (24/6/2021).

Remaja itu dengan sengaja merekam reaksi ibunya dan diunggah di TikTok, yang mana menunjukkan sang ibu berteriak dan memakinya, lalu mengancam akan mengusirnya.

Baca juga: Perjuangan Paus Fransiskus Desak Gedung Putih Bebaskan Paten Vaksin Covid-19

Video itu diberi nama "Kemarahan ibu setelah saya dapat suntikan pertama", olah remaja yang yakini bernama Nick James yang berbagi cerita tentang reaksi ibunya terhadap vaksin Covid-19.

Video itu viral dengan mendapatkan hampir 60.000 suka dan 6.000 komen.

Video dilematis itu hanyalah salah satu contoh dari betapa kerasnya sebagian orang menganggap buruk penggunaan vaksin Covid-19.

Nick meletakkan kamera yang mengarah ke ibunya, lalu bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan, jika aku telah suntik vaksin, bu?"

Ibunya seketika menjawab, "Kamu lebih baiak tidak suntik karena aku akan mengusirmu."

Remaja itu kembali bertanya, "Kenapa" dan dijawab ibunya, "Nick, kamu tidak suntikan vaksin kan?"

Baca juga: WHO Temukan Masalah di Situs Produksi Vaksin Sputnik V

Nick menjawab, "Aku pikir, aku tidak akan dapat berpergian segera, jika aku tidak suntik vaksin."

"Benar kamu sudah suntik vaksin? Keluar kamu, jika sudah suntik," ancam ibunya tegas. Tanya Nick memastikan, "Apa? Keluar dari rumah?"

"Iya, aku benar-benar akan mengusirmu," ujar ibunya. "Aku telah mengatakan kepadamu untuk tidak suntik."

"Kamu sudah suntik?" tanya ibunya lagi.

Rekaman video saat itu berakhir, tapi ribuan orang mencul membanjiri kolom komentar.

Baca juga: India akan Pakai Drone Jarak Jauh, Jangkau Kiriman Vaksin di Pelosok

Seorang netizen berkata, "Dia (ibu) duduk di sana dengan emosi! Betapa ironis itu!"